jpnn.com - 22 Agustus 1945
Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) memutuskan pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR).
BACA JUGA: Fakta-fakta Sejarah Di Balik Kelahiran CIA
KNI berfungsi semacam Dewan Perwakilan Rakyat. Sedangkan PNI sebagai satu-satunya partai politik di Indonesia. Hanya saja, melalui maklumat 31 Agustus 1945, pembentukan partai tunggal ini ditunda, dan segala perhatian dicurahkan ke KNI. Gagasan partai tunggal pun sama sekali menguap.
23 Agustus 1945
BACA JUGA: Yuk Ah...Mengintip Upacara Bendera Pertama di Pulau Bali
BKR dideklarasikan Presiden Soekarno. Dibentuk untuk memelihara keamanan. Kabarnya, nama ini sengaja dipilih agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia sedang menyiapkan perang.
Di penghujung September 1945 pasukan pertama Sekutu sebagai pemenang perang dunia II mendarat di Tanjung Priok, Jakarta. Belanda susul-menyusul ikut di boncengan. Desas-desusnya mereka ingin kembali menguasai negeri ini.
BACA JUGA: Cerita Pertempuran Laut Pertama yang Dilakoni Angkatan Perang Indonesia
5 Oktober 1945
Rombongan Sekutu datang lagi. Dalam rombongan ini turut serta Dr. H.J. van Mook dan panglima angkatan perang Hindia Belanda dalam komando Sekutu di Timur Jauh, Admiral C.E.L Helfrich beserta pasukannya.
Hari itu juga, melalui dekrit presiden, BKR berganti nama jadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
7 Januari 1946
Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamataan Rakyat.
24 Januari 1946
TKR dirubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Di samping TRI, masa itu ada banyak pasukan bersenjata yang juga berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
5 Mei 1947
Presiden Soekarno menyeru kepada TRI dan barisan-barisan bersenjata lainnya untuk lebur menjadi satu dengan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI).
3 Juni 1947
Persatuan angkatan perang Indonesia dalam tubuh TNI diresmikan. (wow/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NAH INI DIA...Sejarah Lahirnya Legenda Sun Go Kong
Redaktur : Tim Redaksi