Tanggapi Ahok, Arya: Superholding BUMN Memang Ide Besar, tetapi..

Rabu, 16 September 2020 – 22:09 WIB
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang komunikasi publik Arya Sinulingga. Foto Instagram FWBUMN

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga ikut menanggapi komentar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal superholding BUMN.

Menurutnya, Kementerian BUMN sedang fokus memperbaiki supply chain atau rantai pasok di Indonesia melalui klasterisasi dan sub-holding, sebelum memikirkan ide superholding BUMN.

BACA JUGA: Ahok Seharusnya Lakukan Pembinaan & Pembenahan di Internal Pertamina, Bukan Malah Buat Gaduh

"Kami tidak mau buru-buru soal superholding, itu ide besar memang. Tetapi kami lihat dulu apakah ini efektif gak, sekarang ini kan masih sendiri-sendiri. Jadi masih jauh pemikiran mengenai superholding," ujar Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, hal yang penting bagi BUMN saat ini ialah memperbaiki rantai pasok dengan membentuk klaster dan subholding BUMN.

BACA JUGA: Video Emak-Emak Gunting Bendera Merah Putih, 4 Orang Wanita Dijemput Polisi

"Artinya suplai chain yang ada itu in line, makanya kami bentuk namanya klaster-klaster, ada juga subholding," katanya.

Saat ini, lanjut Arya, rantai pasok antara BUMN belum jalan dengan baik.

BACA JUGA: Bongkar Masalah di Pertamina, Langkah Ahok Justru Diapresiasi

"Bagaimana kami mau buat superholding kalau belum jalan dengan baik," ucapnya.

Arya menyebutkan klaster pertanian untuk membangun rantai pasok dari hulu ke hilir antara BUMN satu dengan lainnya.

Selain itu, klaster farmasi-kesehatan dengan menggabungkan rumah sakit BUMN.

"Jadi itu mimpi besar kami ada superholding, tetapi pastikan dulu semua jalan dulu. Pak Erick ingin memastikan semua jalan dulu end to end suplai chain antar BUMN-BUMN itu, kami sampaikan juga di DPR mengenai strategi kami terkait klaster-klaster," tegas Arya.

"DPR melihat itu adalah cara langkah kami bisa dapatkan kondisi saat ini yang terbaik." (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler