Tanggapi Fadli Zon, Supriyanto Beber Pendidikan Ahok

Minggu, 24 November 2019 – 15:17 WIB
Fadli Zon. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon dinilai tidak memiliki kesantunan dalam berpolitik.

Penilaian dikemukakan Ketua I DPP Arus Bawah Jokowi (ABJ) Supriyanto, menyusul sikap nyinyir Fadli pada keputusan pemerintah mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai komisaris utama Pertamina.

BACA JUGA: Fadli Zon Sebut Usulan PSI Berbahaya

Padahal, dua petinggi Gerindra kini duduk di kabinet. Masing-masing Ketua Umum Prabowo Subianto menjabat menteri pertahanan dan Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo sebagai menteri kelautan dan perikanan. Artinya, Gerindra kini bagian dari koalisi partai politik (parpol) pendukung pemerintah.

"Kami sangat berharap Pak Prabowo bisa menertibkan Fadli Zon. Kenyinyiran Fadli berpotensi menghambat kerja-kerja Kabinet Indonesia Maju," ujar Ketua I DPP Arus Bawah Jokowi (ABJ) Supriyanto di Jakarta, Minggu (24/11).

BACA JUGA: Kritisi Keputusan Jokowi Tunjuk Nadiem, Fadli Zon Sebut Pendidikan Jadi Arena Uji Coba

Supriyanto menanggapi Fadli Zon yang menyebut Ahok bukan ahli minyak. Fadli Zon juga mempertanyakan, apa sih hebatnya Ahok sehingga ditunjuk menjadi komisaris utama Pertamnia.

Supriyanto mengingatkan Fadli bahwa Presiden Joko Widodo sama sekali tidak meragukan kapasitas Ahok. Demikian juga dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, menjelaskan Ahok dibutuhkan dalam rangka memenuhi target pembangunan kilang-kilang minyak. Tujuannya untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri.

BACA JUGA: Cerita Fadli Zon Soal Menhan Prabowo dan Pemulangan Rizieq FPI ke Indonesia

"Ahok adalah sosok pendobrak yang tepat supaya target itu tercapai. Fadli mungkin lupa bahwa Ahok itu lulusan jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti. Ahok juga meraih gelar master manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya," ucapnya.

Supriyanto juga menyebut Ahok pernah menjadi Bupati Belitung Timur, Bangka Belitung. Ahok pun pernah menjabat anggota DPR periode 2009-2014.

Pada 2012, Ahok mengundurkan diri dari legislatif setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur (wagub) DKI untuk pemilihan gubernur dan wagub DKI Jakarta. Ahok kemudian terpilih menjabat wagub mendampingi Pak Jokowi sebagai gubernur ketika itu.

"ABJ mendukung penuh keputusan Menteri BUMN terkait pengangkatan Ahok menjadi Komut Pertamina. Sekali lagi, kami meminta dengan penuh rasa hormat kepada Pak Prabowo agar menghentikan kenyinyiran yang dilakukan Fadli terhadap pemerintah," ucapnya.

Supriyanto menilai, jika dibiarkan sikap nyinyir Fadli terkesan 'menampar' wajah Prabowo yang menjadi bagian dari pemerintah. Ia pun kemudian mengajak Fadli mendukung sepenuhnya kerja-kerja pemerintah.

"Sebagaimana yang Pak Prabowo pernah bilang “kalau bukan sekarang, kapan lagi. Kalau bukan kita, siapa lagi”," pungkas Supriyanto. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler