jpnn.com, SUKOHARJO - Politikus PDI Perjuangan Aria Bima berkomentar soal isu reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kembali bergulir.
Menurut wakil ketua Komisi VI DPR RI itu, perombakan kabinet seharusnya menjadi isu semata.
BACA JUGA: NasDem Bakal Gerah Jika Kadernya Kena Reshuffle dari Kabinet Jokowi
"Kalau mau reshuffle, ya, reshuffle," iara Aria Bima di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (28/12).
Dia menyampaikan perombakan anggota kabinet pemerintahan merupakan hak prerogatif presiden.
BACA JUGA: Ini Alasan Projo Tolak Jokowi 3 Periode dan Penundaan Pemilu 2024
Dia pun meyakini Presiden Jokowi memahami betul bagaimana kompetensi masing-masing menterinya, termasuk komunikasi dengan ketua parpol pengusung.
"Menurut saya, monggo-monggo saja (reshuffle) karena situasi saat ini membutuhkan kebersamaan dari pemerintah dan kabinetnya," ujar dia.
BACA JUGA: Konon Pemilih Prabowo di Sulsel Masih Solid
Aria Bima juga mengingatkan jangan sampai presiden memiliki menteri tetapi tidak punya kabinet.
Selain itu, reshuffle juga harus mengarahkan menteri agar menjadi kabinet yang ikut menyelesaikan banyak hal yang sedang dihadapi negara ini.
"Terutama dalam situasi yang tidak mudah ini," ucapnya.
Menurut dia, dalam situasi sekarang presiden tidak hanya membutuhkan menteri kompeten tetapi juga kabinet yang solid.
Kesolidan itu diperlukan menghadapi masalah pangan, logistik, dan energi.
"Saat ini kan tidak dalam situasi normal, apalagi global. Solid saja belum tentu selesai, maka kalau reshuffle itu hak presiden," ujar Aria Bima.
Legislator PDIP menambahkan bahwa kabinet tersebut harus bekerja keras membereskan segala situasi, paling tidak sampai 2024.
"Oleh karena itu, kalau mau reshuffle segera saja agar tidak menjadi isu," kata Aria Bima.(antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas Bahaya Politik Identitas Menjelang Pemilu 2024
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam