Tanggapi Kehadiran VDNI, KNPI Sultra: Mengurangi Angka Pengangguran, itu Pasti

Senin, 06 Juli 2020 – 16:50 WIB
Ilustrasi tenaga kerja asing asal Tiongkok. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SULAWESI TENGGARA - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Syahrul Beddu, menuturan kehadiran investasi dari mega industri PT Virtue Dragon Nickel Indonesia (VDNI) di Konawe, Sultra, memberikan dampak ekonomi yang besar terhadap masyarakat, salah satunya adalah besarnya penyerapan tenaga kerja lokal.

“Mengurangi angka pengangguran, itu pasti. VDNI mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal, sehingga pertanyaan mengenai pemberdayaan lapangan kerja dan mengatasi pengangguran saya kira terjawab,” ujar Syahrul, Senin (6/7).

BACA JUGA: Seperti ini Respons VDNI Soal Kedatangan 500 TKA China ke Sultra

Menurut Syahrul, selama beroperasi, VDNI mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat.

Hal ini dibuktikan dengan terserapnya sekitar 7.000 warga lokal yang sudah menjadi karyawan di sana.

BACA JUGA: Sudah 261 TKA China Masuk Sultra, Apa Kabar Virus Corona?

Belum lagi dampak ekonomi yang lain seperti meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan, termasuk di antaranya sektor UMKM dan pedagang yang menyediakan kebutuhan untuk karyawan.

“Pada awal masuknya VDNI ini saya ikuti betul progresnya. Sebelum VDNI hadir, jujur saja kondisi ekonomi di Sultra ini pertumbuhannya sekitar 3-5%. Setelah VDNI hadir, ada kenaikan pertumbuhan ekonomi secara signifikan, persentasenya di atas rata-rata,” seru mantan Wakil Presiden BEM di Universitas Haluoleo ini.

BACA JUGA: Cover Lagu Blackpink Versi Koplo, Via Vallen Banjir Kritik, Dibilang Terlalu Maksa

Selain itu, kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang akan membantu penyelesaian pembangunan smelter juga menguntungkan masyarakat lokal. hadirnya TKA ini diyakini mampu memberikan transfer teknologi kepada tenaga kerja lokal.

“Nanti ada transfer penguasaan teknologi yang dibutuhkan perusahaan, seperti transfer skill, pengetahuan teknis, pengoperasian, pembangunan konstruksi pabrik, dan manfaat lain yang itu potensial didapatkan dengan hadirnya TKA,” terangnya.

Dengan adanya transfer teknologi, maka ke depannya Indonesia tidak perlu lagi bergantung kepada asing terkait teknologi smelter. Sebab, masyarakat lokal di Sultra pada gilirannya akan mampu mengerjakan pekerjaan secara mandiri.

“Sikap saya tegas. Tidak ada alasan kita yang rasional untuk menolak hadirnya TKA,” pungkasnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler