jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyebutkan bahwa sistem 'orang dalam' di Indonesia sangat menyebalkan.
Hal itu disinggung Anies saat debat perdana calon presiden (Capres) di KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/12) malam.
BACA JUGA: Debat Perdana Capres, Anies Didukung Ayah Korban Tewas Kerusuhan Pilpres 2019
Saat itu, Anies menyanggah jawaban Prabowo tentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang muluskan jalan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden 2024.
Diketahui, putusan MK itu sebelumnya dibacakan oleh Anwar Usman yang akhirnya dicopot Majelis Kehormatan MK dari jabatan ketua Mahkamah Konstitusi.
BACA JUGA: Anies dan Prabowo Buka Buku Lama, Ganjar Merasa Tak Enak Lalu Mohon Maaf
“Ordal ini menyebalkan. Ikut tes ada ordalnya, mau jadi guru ordal, mau daftar sekolah ada ordal, mau dapat tiket untuk konser ada ordalnya. Ada ordal di mana mana, membuat meritokratik tak berjalan,” ucap Anies.
Menurut Anies, fenomena orang dalam itu membuat etika luntur. Alumnus Universitas Gadjah Mada itu menuturkan fenomena ordal itu bukan hanya di masyarakat.
BACA JUGA: Joget Gemoy Prabowo Tampak Sangat Bermasalah, Tak Kenal Situasi
"Tetapi diproses yang paling puncak terjadi ada ordal, maka rakyat kebanyakan, dan ini saya rasakan,” kata dia.
Anies menceritakan beberapa waktu lalu dirinya bertemu sejumlah guru. Para guru tersebut mengeluh bahwa pengangkatan mereka berdasarkan ordal.
“Lalu apa jawabannya? ‘Atasan saya bilang, 'wong di Jakarta saja pake ordal. Kenapa kita yang di bawah enggak boleh pake ordal?' Negeri ini rusak apabila tatanan itu hilang,” tuturnya.
Adapun, debat perdana calon presiden Pilpres 2024 akan digelar pada Selasa (12/12) malam ini. Debat ketiga capres akan berlangsung di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat (Jakpus).
Tema debat capres pertama adalah 'Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi'. (mcr4/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi