Tanggapi SBY soal Chaos Politik, Hasto: Tidak Perlu Menakut-nakuti

Senin, 29 Mei 2023 – 21:11 WIB
Dokumentasi - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto tanggapi pernyataan SBY soal chaos politik. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan seorang pemimpin apabila punya sikap negarawan maka tidak akan mengungkapkan diksi yang menakut-nakuti rakyat.

Dia mengatakan itu menjawab pertanyaan wartawan soal pernyataan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menuding bakal terjadi chaos atau kekacauan politik bila sistem pemilu berubah dari proporsional terbuka menjadi tertutup.

BACA JUGA: Pernyataan Hasto Tegas Sekali, Pak Jokowi Tidak Terlibat

"Tidak perlu seorang pemimpin menakut-nakuti rakyat selama para pemimpin punya sikap kenegarawanan yang kuat," kata Hasto ditemui di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (29/5).

Menurut Hasto, seorang pemimpin sebaiknya bisa bersikap seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, dan Wapres ke-13 RI Maruf Amin yang mendorong pemilu berjalan lancar ketimbang berbicara narasi menakut-nakuti.

BACA JUGA: Seorang ABG Diperkosa Banyak Pria di Parimo, Reza Bicara Hukuman Mati untuk Pelaku

"Presiden Jokowi, KH Maruf Amin, Ibu Megawati Soekarnoputri semuanya mendorong dengan sikap kenegarawanan untuk menghasilkan pemilu yang seadil-adilnya, sejujur-jujurnya, dan menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi," kata dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu.

Hasto justru mengatakan chaos atau kekacauan politik biasanya terjadi ketika ada penyalahgunaan kekuasaan sampai sosok yang mengungkap kecurigaan terkait pemilu secara berlebihan.

BACA JUGA: Survei LSI Denny JA Sebut Publik Ragukan Ganjar dalam Isu Ekonomi, Ini Alasannya

"Chaos politik itu ketika dalam era kontestasi pemilu yang sangat ketat ada yang menyalahgunakan kekuasaan, ada yang curiga berlebihan terjadi kecurangan sebelum pemilu dilaksanakan," ujar Hasto.

Terkait sistem kepemiluan, dia menyebut PDIP partai yang siap dengan kondisi apa pun. Sebab, parpol berlambang Banteng moncong putih selalu mendorong pelembagaan partai.

Dari situ, kata Hasto, PDIP mampu menghadirkan stok kader terbaik untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depan.

Hasto mencontohkan sosok seperti Ahmad Basarah, Bambang Wuryanto, Pramono Anung, dan Ganjar Pranowo terlahir dari proses pelembagaan partai dengan kaderisasi.

"PDIP selalu siap. Baik pemilu legislatif dengan daftar terbuka maupun tertutup, meskipun PDIP berdasarkan aspek-aspek strategis dan juga untuk mendorong pelembagaan partai politik, kami mendorong proporsional tertutup, tetapi kami juga siap apa pun yang diputuskan oleh MK," ujar pria kelahiran Yogyakarta itu.

Sebelumnya, SBY menyebut bakal terjadi kekacauan atau chaos politik apabila terjadi pergantian sistem pemilu pada saat tahapan pesta demokrasi berlangsung.

Dia mengatakan itu menanggapi pernyataan mantan Wamenkumham Denny Indrayana yang menerima informasi bahwa MK akan mengabulkan gugatan dan memutuskan sistem Pemilu menjadi proporsional tertutup alias coblos partai.

"Pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan 'chaos' politik," tulis SBY, Minggu (28/5). (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bursa Cawapres Ganjar Menghangat, PDIP-PPP Pertimbangkan 10 Nama


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler