jpnn.com, LAMONGAN - Tanggul Bengawan Solo jebol sepanjang 20 meter di Kabupaten Lamongan, Jatim pada Sabtu lalu.
Kondisi ini seiring debit air Bengawan Solo yang masih naik turun, sehingga 42 hektar lahan pertanian terbengkalai.
BACA JUGA: Sungai Tersumbat Pohon dan Kabel, Begini Jadinya
Luberan air Bengawan Solo ini menggenangi 24 hektar lahan pertanian di Desa Maduran dan Desa Jangkungsumo seluas 40 hektar.
Hanya saja, petani tidak banyak menanggung kerugian karena ikut asuransi dengan jaminan mendapat ganti rugi 6 juta per hektare.
Saat ini, debit air Bengawan Solo berangsur-angsur surut. Namun, kondisi tanggul dalam atau tanggul wedok, belum bisa diperbaiki, karena harus menunggu debit air sungai surut.
Perbaikan tanggul menjadi tanggung jawab dua instansi berbeda, yaitu Balai Besar Wilayah Sungai dan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Lamongan.
"Jika tanggul diperbaiki di tengah cuaca tidak menentu, maka dikhawatirkan akan terjadi penurunan tanah, sehingga kerusakan tanggul akan semakin parah," ujar Muslimin, staf BPBD Lamongan.
Jebolnya tanggul di Desa Maduran ini murni karena faktor alam. Sejauh ini, masih ada tanggul yang perlu diwaspadai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, yakni tanggul Pringgoboyo sepanjang 500 meter.(end/jpnn)
BACA JUGA: Hilang 4 Hari, Ditemukan Mengambang di Bengawan Solo
BACA JUGA: Tanggul Bengawan Solo Jebol, 45 Ha Padi Terendam
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tebing Bengawan Solo Rawan Bencana Longsor
Redaktur & Reporter : Natalia