Tanggul Jebol, Jakarta Tergenang Banjir

Seorang Tewas, Dua Orang Tertimpa Pohon

Kamis, 16 September 2010 – 05:16 WIB

JAKARTA -- Hujan deras yang disertai angin kencang dan petir mengakibatkan banjir cukup parah di wilayah Jakarta Selatan kemarin (15/9)Seorang wanita meninggal karena tertimpa tembok yang runtuh, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka setelah rumahnya kejatuhan pohon yang roboh.

Salah satu kawasan yang paling parah adalah kompleks Ikatan Koperasi Pegawai Negeri (IKPN) Bintaro, Pesanggrahan

BACA JUGA: Stasiun Senen Masih Dijubeli Pemudik

Genangan air mencapai setinggi 2 meter
Hal itu terjadi setelah tanggul yang menahan aliran Sungai Pesanggrahan"jebol."Warga pun ramai-ramai menyelamatkan diri dan barang-barangnya dari rendaman air

BACA JUGA: Semarang-Jakarta 18 Jam



Menurut Yati, warga setempat, kompleks IKPN memang termasuk kawasan langganan banjir pada setiap musim hujan sejak 1970-an
"Namun, kali ini yang paling parah," ungkap wanita 47 tahun itu.  Hingga kemarin sore, banjir yang merendam sekitar 165 rumah tersebut belum surut

BACA JUGA: Bandara Soetta Dipadati Arus Balik

"Biasanya tidak separah iniAir meluap, tapi cepat surut," tambah Yati kepada Indopos (grup JPNN).

Sebelumnya air mencapai 3 meter dan menenggelamkan rumah-rumah warga di RW 4 dan RW 12Warga pun bahu-membahu menyedot air dengan pompa air ukuran besarHingga kemarin sore, air masih sekitar 1,5"2 meterSebagian warga mengungsi di Masjid Al Umariyah dan Madrasah Al Jihadiah yang lebih tinggi daripada permukimanWarga juga mendirikan tenda posko banjir di RW 4Polisi dan petugas Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan turun dengan menggunakan dua perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir di dalam rumah.

Ketua RW 12 Djoko Tursino mengatakan, sekitar seratus KK di RW 12 terpaksa mengungsi ke tempat yang amanBanjir separah itu terjadi karena tanggul yang menahan luapan air Sungai Pesanggrahan jebol sepanjang 25 meterAir pun masuk ke kompleks perumahan"Lantaran sangat deras, warga tak sempat mengatasinya," ujar Djoko

Menteri PU Djoko Kirmanto dan Gubernur DKI Fauzi Bowo kemarin mengunjungi lokasi banjir untuk mengetahui jebolnya tanggul Sungai PesaggrahanPemerintah berjanji memperbaiki tanggul yang jebol dan menguatkannya sehingga tak terulang banjir bandang seperti kali ini

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (14/9) hingga kemarin mengakibatkan robohnya sebuah pohon besar yang menimpa rumah Hatijah Hasan di Jalan H Sinen, Ragunan, Pasar MingguAkibatnya, Hatijah, 76, dan Iai, 35, mengalami luka lebam di sekujur tubuhKeduanya tertimpa atap rumah

Saat kejadian, Selasa pukul 18.00, Hatijah dan Iai berada di dalam rumahKeduanya tak sempat menyelamatkan diri karena kejadian itu berlangsung cepat.Mengetahui kejadian tersebut, warga beramai-ramai berhamburan keluar rumah dan berusaha menyelamatkan korbanBegitu berhasil dievakuasi, dua korban itu langsung dilarikan ke rumah sakit"Kedua korban mengalami luka-luka cukup parah," ungkap Purwadi, salah seorang warga yang ikut mengevakuasi korban.

Selain pohon, hujan deras yang disertai angin kencang Selasa petang lalu merobohkan tembok setinggi 2,5 meter di Jalan Aup Barat Dalam I, Pasar Minggu, Jakarta SelatanTembok itu menimpa tubuh Warsem, pedagang sayur keliling asal Cirebon yang sedang melintas di belakang tembok tersebutAkibatnya, wanita 44 tahun itu tewas di tempat kejadian. 

Tubuh Warsem ditemukan suaminya, Sugiman, yang mencari istrinya yang tak pulang-pulang hingga pukul 22.00Kondisi di tempat kejadian perkara (TKP) memang sepi sehingga jarang ada orang yang lewat di jalan ituWarsem mengalami luka-luka serius di bagian kepalaSugiman pun kaget bukan main saat mengetahui istrinya tertimpa tembok sebuah kampus swasta tersebutBegitu dievakuasi anggota Polsek Pasar Minggu, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk divisum(ibl/jpnn/c9/ari)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov DKI Jakarta Gelar OYK H+7


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler