Tangkap Pembunuh Sopir Go-Car, Polda Banjir Apresiasi Positif

Selasa, 29 Agustus 2017 – 03:00 WIB
Foto Edward Limba semasa hidup. Foto: sumateraekspres/jpg

jpnn.com, PALEMBANG - Polda Sumsel banjir pujian dari masyarakat. Itu setelah keberhasilan mereka meringkus tiga dari empat tersangka yang terlibat pembunuhan driver Go-Car,

Beragam komentar positif untuk Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto dan jajaran pun bermunculan di media sosial (medsos).

BACA JUGA: Tiga Pembunuh Driver Go-Car Ditangkap, Begini Respons Istri Korban

Misalnya akun Taruna_Jaya_Silbert yang menulis “Wah ini baru ok tindakan tegas polisi kito. Sigap dan cepat. Jangan dikasih ampun.”

Begitu juga akun vivin_suherlis yang menulis “Anda semua luar biasa pak polisi. Tak menunggu lama untuk mengungkap kasus ini. Cacati pak, biar para pelaku merasa menyesal atas perbuatannya.”

BACA JUGA: Kronologis Lengkap Pembunuhan Driver Go-Car, Sadis Banget

Ada juga akun Agung119ak yang berkomentar “Mantap saudaraku di kepolisian Palembang. Bravo untuk kalian..bangga sama kalian.” Juga akun Idhoomuhamad yang berkomentar “mantap..bravo Subdit 3”. Sedangkan akun Burbeey0707 berujar “hebat..hebat...bapak polisi...hebat.”

Tak hanya di medsos, apresiasi nyata juga diwujudkan masyarakat dalam bentuk bunga papan ucapan. Pantauan koran ini tadi malam (28/8), setidaknya ada sembilan papan bunga ucapan yang mengapresiasi kinerja Polda Sumsel dan jajaran menangkap para pembunuh almarhum Edward Limba (35).

BACA JUGA: Pengamat: Pembunuh Driver Go-Car Terancam Hukuman Mati

Semua papan bunga ucapan tersebut diletakkan berjejer persis di depan gedung Subdit 3 (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel. Di antaranya dikirim oleh TOS (Taxi Online Service) yang mengucapkan “Terima Kasih Om dan Tante Polisi yang Sudah Ningkep STENGOO yang Meresahkan Driver Online”.

Kemudian ada juga bunga papan ucapan yang ditaruh di gedung Ditreskrimum yang ada di samping halaman gedung utama. Pengirimnya, Ikatan Driver Online Palembang. Mereka mengucapkan “Terima Kasih Polda Sumsel, Hukum Pelaku Seberat-beratnya.”

Pantauan koran ini kemarin, tak tampak pemeriksaan lanjutan terhadap tiga pelaku yang tertangkap dua hari lalu. “Para tersangka sudah masuk sel, sudah selesai diperiksa,” kata salah seorang sumber koran ini di Polda Sumsel.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto masih berada di Kuala Lumpur, Malaysia dalam rangka studi Pengamanan Asian Games 2018. Namun, dalam pesan singkatnya, dia menyatakan akan mengekspose ungkap kasus pembunuh Edward Limba itu, hari ini. “Diekspose besok (hari ini, red),” tulisnya.

Sementara itu, suasana duka masih terasa di kediaman almarhum Edward Limba di Jl KH Wahid Hasyim Lr Kedukan, Kelurahan 5 Ulu. Istri almarhum, Rosalina juga masih murung. Namun, dia berusaha mengikhlaskan semua yang telah terjadi.

Dia berusaha tegas dan senyum kepada orang-orang yang terus memberinya semangat. Didampingi ibunya, Hj Nurbaiti SPd dan ayahnya, HM Zaini, serta dua buah hatinya, Cantika (9) dan Farhan (4,5), dia pun tak keberatan menerima kunjungan awak media.

“Mari masuk,” ajaknya. Sambil lesehan di ruang tamu, Rosalina bercerita tentang kedua anaknya. “Cantika masih belum mau sekolah karena takut ditanya teman-temannya,” kata dia seraya menyebut kalau anak sulungnya itu duduk di kelas IV SD. Sedangkan Farhan belum terlalu mengerti apa yang terjadi.

Kedua anak itu tampak bermanja dalam pangkuan Rosalina. Dia sudah memberikan pengertian kepada Cantika agar kembali sekolah. Termasuk meminta bantuan guru-guru anaknya. “Tapi dia selalu tanya, bagaimana kalau teman-temannya tanya tentang kematian ayahnya,” tutur Rosalina tercekat.

Berusaha menguatkan diri sendiri dan putrinya, Rosalina pun mengajari Cantika untuk menjawab dengan jujur dan apa adanya.

“Sebenarnya, saya juga sedih. Kalau teringat, ada emosi yang datang,” ucapnya. Sedang Farhan terus memanggil nama ayahnya.

“Dia (Farhan, red) selalu sebut nama ayahnya. Mungkin dia ingat karena tahlilan di rumah kan disebut terus. Kadang dia tanya, dimana ayah? Apakah ayah bakal kembali lagi?” cerita Rosalina dengan nada sedih.

Dia pun menyayangkan perbuatan para pelaku yang setega itu menghabisi nyawa suaminya. “Apalagi, dia hanya mengambil Rp10 ribu dari dompet suami saya. Karena yang namanya sopir taksi online, pasti uangnya di tabungan taksi,” jelasnya. Rosalina ingin ketemu mereka dan mendengar langsung alasan mereka membunuh suaminya.(vis/chy/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuh Sadis Driver Go-Car Itu Terlacak Lewat IP Address Hp


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler