jpnn.com - MEDAN - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, kasus intoleransi di Tanjungbalai dipicu oleh masalah pribadi. Karena tidak ditengahi dengan cepat, hal itu merembes ke masalah kelompok yang berujung kepada masalah umat.
Karena itu, Tito meminta agar semua kelompok, golongan, dan umat tidak terprovokasi dengan peristiwa tersebut.
BACA JUGA: Gus Soleh: Fredi Budiman Santun dan Dermawan
"Agar masyarakat tidak terprovokasi karena ini persoalan individu serta diminta berpikiran jernih dalam menyikapi masalah ini. Sumatra Utara sebagai tempat toleransi umat beragama harus dipertahankan," kata Tito di Mapolda Sumatera Utara, Sabtu (30/7).
Sementara itu, guna tidak merembes ke masalah umat, Tito menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka agama di Mapolda Sumatera Utara.
BACA JUGA: Kabinet Baru Terbentuk, Ini Harapan KPK
Tito mengklaim, kasus yang diduga bermula dari media sosial itu akan ditanggulangi dengan cepat. "Jadi saya tekankan, ini persoalan antara individu yang bertentangga," kata Tito.
Namun, dia tak menerangkan siapa pemicu masalah yang mengakibatkan sepuluh tempat ibadah di Tanjung Balai rusak. Namun, tambah Tito, pihaknya kini sudah mengamankan tujuh orang yang dianggap bertanggung jawab atas kasus tersebut. Di sisi lain, Polri dan TNI sudah dikerahkan ke beberapa titik rawan, sebagai langkah preventig agar kejadian serupa tidak terulang. (Mg4/jpnn)
BACA JUGA: Sepak Terjang Fredi Budiman, Dari Copet Hingga Gembong Narkoba
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Syarat Pemberantasan Narkoba Bisa Tuntas
Redaktur : Tim Redaksi