Tanoto Scholars Gathering Jadi Ajang Mencetak Calon Pemimpin Bangsa 

Senin, 31 Juli 2023 – 08:49 WIB
Dewan Wali Amanat Tanoto Foundation Anderson Tanoto saat pembukaan Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2023. Foto dok. TF

jpnn.com, JAKARTA - Tanoto Foundation (TF) fokus membekali para mahasiswa dengan keahlian, pelatihan karakter, dan pengalaman nyata sejak dini yang akan menjadi bekal mereka memimpin masa depan. 

Melalu program TELADAN, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981, ini membangun komunitas pemimpin yang bisa memberi kontribusi positif bagi lingkungan tempat mereka tinggal dan bekerja secara berkelanjutan.

BACA JUGA: Tanoto Foundation & APC Rilis Hasil Studi Lanskap Pengembangan Anak Usia Dini

Dewan Wali Amanat TF Anderson Tanoto mengatakan sebagai pemimpin masa depan, harus memiliki karakter.

"Karakter dibangun bukan hanya dari diskusi-diskusi semata, tetapi juga dari experiential learning, seperti kegiatan TSG saat ini,” kata Anderson dalam sambutannya saat pembukaan Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2023 dikutip Senin (31/7).

BACA JUGA: Buku Stunting-pedia Tanoto Foundation, Pencegahan & Pengendalian Stunting

Anderson berharap kesempatan dalam rangkaian TSG 2023 ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para Tanoto Scholars untuk belajar dan menambah pengalaman.

"Saling belajarlah dengan scholars dari kampus berbeda yang ada di acara ini satu sama lain dan serap ilmu dari para pembicara ahli yang hadir selama kegiatan ini,“ ujar Anderson. 

BACA JUGA: Tanoto Foundation Ungkap Komitmennya Mengatasi Masalah Stunting, Hasilnya Nyata

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, yang juga menjadi pembicara dalam TSG 2023 memberikan paparan mengenai bagaimana Tanoto Foundation mempersiapkan generasi muda sebagai pemimpin di masa depan. 

“Ada pepatah China mengatakan - If you want 1 year of prosperity, grow grain, if you want 10 years of prosperity, grow trees, if you want 100 years of prosperity, grow people, dan inilah yang dilakukan founder Tanoto Foundation Pak Sukanto," ungkap Menkes Budi.

Sukanto, lanjutnya, tidak hanya berfikir kemajuan untuk 5-10 tahun ke depan, tetapi juga 100 tahun ke depan dengan mengembangkan pemimpin-pemimpin Indonesia yang berkualitas lewat Tanoto Foundation.

Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Gajah Mada Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni Ari Sujito menjelaskan bagaimana mengoptimalkan proses belajar di kampus untuk menjadi epicentrum of growth.

TSG 2023 juga diisi oleh pembicara dari Singapura di antaranya Adjunct Professor, College of Alice & Peter Tan, Department of Medicine, Division of Family Medicine (National University of Singapore), dr. Tan Lai Yong. 

dr Tan Lai Yong membahas mengenai bagaimana pemimpin yang baik bukan hanya memimpin, tetapi juga harus memberdayakan orang lain untuk juga mampu memimpin.

Tidak hanya dari pemerintahan dan akademisi, TSG 2023 juga menghadirkan pembicara dari kalangan influencer. Penyanyi dan aktris Indonesia Rachel Amanda memberikan insight bagaimana pendidikan adalah salah satu faktor yang membantu ia bertahan di industri film Indonesia. 

"Sebagai figur publik harus memiliki sesuatu untuk dipelajari selain keahlian berakting di depan layar kaca. Belajar merupakan proses seseorang bertumbuh dan itu bukan sesuatu yang mudah serta membutuhkan proses,” terang Rachel.

Sebagai informasi, TSG 2023 diikuti 198 Tanoto Scholars dari 12 universitas mitra Tanoto Foundation yaitu Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatera Utara.

Kemudian, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Riau, Universitas Andalas, National University of Singapore, Nanyang Technological University, dan Singapore Management University. 

Sebanyak 198 Tanoto Scholars diundang ke Pangkalan Kerinci. Mereka melakukan beragam kegiatan. Mulai dari industrial visit di mana scholars diajak untuk melihat secara langsung bagaimana grup usaha RGE menjadi epicentrum of growth di tempat di mana mereka beroperasi serta bagaimana RGE mengimplementasikan konsep sustainability dalam proses bisnisnya. 

Scholars mengunjungi RGE Technology Center, pabrik kertas APRIL, pabrik rayon APR, kebun kelapa sawit Asian Agri, dan pembibitan akasia dan ekaliptus di Kerinci Central Nursery. Kegiatan ini untuk memberikan wawasan kepada peserta tentang dunia kerja setelah lulus kuliah nanti.

Lalu, workshop kepemimpinan yang terdiri dari in class session dan outbound activities. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler