jpnn.com - Selama berdekade-dekade film horor Indonesia menjadikan keseksian bodi aktris-aktrisnya sebagai jualan utama ketimbang cerita menegangkan dan hantu menakutkan. Bukannya menakut-nakuti, film horor lokal malah lebih sering bikin horny.
Namun, sejumlah film yang muncul tahun ini membuktikan bahwa horor berkualitas justru mendatangkan lebih banyak uang ketimbang yang dipenuhi bodi seksi dan adegan esek-esek.
BACA JUGA: 52 Film Indonesia Bakal Diputar di Eropa
Sebut saja Pengabdi Setan yang menembus 4.206.103 penonton, Danur: I Can See Ghosts sebanyak 2.736.157 penonton, dan Jailangkung dengan 2.550.271 penonton. Ketiganya masuk daftar lima besar film terlaris 2017.
Bahkan Pengabdi Setan sukses juga di mancanegara. Film besutan sutradara Joko Anwar itu tayang di 42 negara.
BACA JUGA: Ungguli Raja Salman, Setya Novanto Dikalahkan Pengabdi Setan
’’Indonesia (menacapai) 4,2 juta penonton saja kaget. Terus dibeli 42 negara. (Saat) tayang di Malaysia, mereka suka banget dan jadi film Indonesia terlaris di sana,’’ ujar Joko Anwar beberapa waktu lalu.
Film Pengabdi Setan lantas diganjar sebagai yang terbaik di Festival Film Indonesia (FFI). Selain film terbaik, Pengabdi Setan juga masuk ke kategori-kategori lain yang merupakan unsur-unsur artistik dalam sebuah film.
BACA JUGA: Jadi Cameo di Film Horor, Al Ghazali Sepi Job DJ?
Yakni Pengarah Sinematografi Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Penata Efek Visual Terbaik, dan Penata Suara Terbaik.
Menurut Joko, film horor karyanya menjadi bagus karena digarap dengan serius. Itu bisa menjadi catatan penting bagi sineas lain yang ingin membuat film horor.
’’Semua proses kami lakukan dengan serius dan tertata sehingga setiap aspek punya kualitas baik,’’ kata Joko.
Executive Producer Rapi Film Sunil Samtani sadar betul kalau penikmat film horor rindu atas kualitas. Oleh sebab itu, sejak awal produksi Pengabdi Setan, Sunil menekankan ke Joko supaya membuat film horor yang berbeda. Tidak murahan dan berkesan.
“Film horor akhirnya bisa lebih berkelas dan mendapat apresiasi yang layak,” kata Sunil saat syukuran pada November lalu.
Keseriusan juga menjadikan film Danur meraup banyak penonton. Bos MD Entertainment Manoj Punjabi mengatakan, keberhasilan Danur berkat pekerjaan secara tim yang solid. Mulai dari pihak produksi, pemain, hingga bagian promo.
"Faktor keberhasilan pertama adalah karena kerja tim yang solid. Kedua, saya memang tidak pernah setengah-setengah dalam memproduksi karya," kata Manoj Punjabi saat syukuran film Danur, beberapa waktu lalu.
Produser bertangan dingin itu menambahkan, film Danur punya banyak nilai lebih. Seperti cerita yang berkualitas dan karakter yang kuat.
"Saya berterima kasih kepada Risa Sarasvati yang telah mempercayakan novel horornya diproduksi jadi film," jelasnya.
Film horor Indonesia -setidaknya dalam tiga tahun terakhir- memang jauh lebih baik. Itu terlihat dari judul-judul film yang tidak lagi asal-asalan. Begitu juga dengan pemerannya, tidak lagi mengandalkan aktris yang dikenal sensual untuk mendongkrak penonton. (ded/len/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Film Horor Bambang Drias Bakal Ditayangkan di Luar Negeri
Redaktur & Reporter : Adil