Tanpa Lawan, Prabowo Kembali Pimpin PB IPSI

Senin, 05 Desember 2016 – 08:39 WIB
Prabowo Subianto. Foto: dok jpnn

jpnn.com - DENPASAR - Tanpa perlawanan sama sekali, Prabowo Subianto kembali terpilih memimpin Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) untuk  periode 2016-2020. 

Dia dipilih sebagai ketua umum secara aklamasi dalam Munas PB IPSI XIV di Denpasar, Bali, Minggu (4/12) malam.

BACA JUGA: Bukan karena Faktor LA Mania

"Saya dengan ini menyatakan siap menerima permintaan para pengurus dan perguruan pencak silat untuk menjadi Ketua Umum IPSI periode 2016-2020," kata Prabowo dalam sambutannya.

Prabowo dalam laporan pertanggungjawaban sebagai ketua umum periode 2012-2016 membeberkan prestasi-prestasi yang telah dicapainya. 

BACA JUGA: Optimistis Raih Poin Absolut di Kandang

Salah satunya adalah pencak silat Indonesia menjadi juara umum dalam kejuaraan dunia pencak silat 2014 dan 2015.

"Dalam SEA Games ke-27 di Myanmar kita juara umum. Sedangkan pada SEA Games ke-28 Vietnam yang menjadi juara umum," kata ketua umum Partai Gerindra itu.

BACA JUGA: Jos! Bomber PSM Tersubur

Prabowo mengatakan, Indonesia harus tetap bangga meskipun tidak menjadi juara umum dalam kejuaraan-kejuaraan pencak silat internasional.

Pasalnya, itu berarti bangsa lain telah belajar nilai-nilai budaya Indonesia.

"Amanat Munas PB IPSI 2012 yang belum berhasil adalah kerjasama secara resmi IPSI dengan TNI/Polri. Kami butuh kerangka kerjasa yang tepat dan itu menjadi tugas pada kepengurusan berikutnya," ujar dia.

Selain kerjasama dengan TNI/Polri, IPSI juga punya agenda utama mengusung pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade.

"Hampir 60 negara telah mempelajari pencak silat. Tapi, hanya perwakilan dari 40 negara yang mengikuti kejuaraan dunia ini. Kami harus mengejar dukungan dari 70 negara agar pencak silat dapat digelar dalam Olimpiade," katanya. 

Prabowo dipilih secara bulat oleh 50 pemegang hak suara munas yang terdiri dari 10 perguruan historis, 6 perguruan besar dan 34 pengurus provinsi.

Sepuluh perguruan historis itu adalah Persaudaraan Setia Hati, Persaudaraan Setia Hati Terate, Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri, Perguruan Silat Nasional Perisai Putih, Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera, Phashadja Mataram, Perguruan Pencak Indonesia Harimurti, Persatuan Pencak Silat Indonesia, Persatuan Pencak Silat Putra Betawi, dan Keluarga Pencak Silat Nusantara.

Sementara, enam perguruan besar yaitu Satria Muda Indonesia, Merpati Putih, Kalimasada, PSTD, Persinar Asad, dan Pagar Nusa. (rmol/dil/jpnn)(rmol/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Legenda MU Sebut City vs Chelsea Paling Sengit Musim Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler