jpnn.com - PALEMBANG - Bulan suci Ramadan benar-benar bulan penuh berkah. Diantaranya bagi Paulus Mershandi Putra dan Fitriyanti yang terketuk hatinya masuk Islam (menjadi mualaf) agar dapat melaksanakan ibadah puasa mulai akhir Juni ini.
Bertempat di Masjid Muhammad Cheng Ho Sriwijaya Palembang, keduanya pun mengucapkan dua kalimat syahadat, dibimbing KH Salim, mantan Kakanwil Kemenag Sumsel.
BACA JUGA: Besok, Kemenhub Buka Pendaftaran Angkutan Mudik Gratis
"Suatu anugerah bagi Paulus dan Fitri karena kalian berdua sudah yakin untuk pindah agama setelah mendapatkan hidayah Allah SWT," ujar Salim.
Setelah menjadi mualaf, serangkaian kewajiban mereka sebagai muslim harus dijalankan. Baik yang ada dalam rukum Islam, maupun rukun iman.
BACA JUGA: Bawaslu Sebar Materi Ceramah ke Masjid-masjid
“Semua perintah Allah SWT harus dilaksanakan. Mulai dari salat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, membayar zakat dan lainnya,” tuturnya.
Paulus Mershandi Putra usai menjadi mualaf berganti nama menjadi Muhammad Shandi. “Saya memang sudah punya niat sejak lama untuk masuk Islam. Kakak-kakak saya semua sudah memeluk Islam. Lama-kelamaan saya tersadar dan terketuk untuk menjadi seorang muslim,” ujar Shandi.
BACA JUGA: Menag Minta Jangan Ada Sweeping
Sementara Fitriyanti juga mendapat hidayah menjadi seorang mualaf. Selain itu, dia berkeinginan menikah dengan pemuda muslim yang sudah dipacarinya selama lebih dari tiga tahun terakhir.
“Sempat ditentang ayah, tapi sekarang sudah diperbolehkan. Saya sudah mulai belajar puasa beberapa waktu lalu, agar terbiasa di bulan ramadan nanti,” tandasnya.
Ketua Pembina Iman Tauhid Islam (PITI) Sumsel, H Ahmad Affandi menyatakan, masuk Islam-nya Shandi dan Fitriyanti merupakan anugerah jelang puasa.
“Semua tanpa paksaan, ini kesadaran dan kemauan mereka sendiri. Ini menunjukkan kalau Islam agama yang rahmatan lil alamin," tukasnya. (wia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PP Muhammadiyah Apresiasi Kemenag Tetapkan 1 Ramadan Minggu
Redaktur : Tim Redaksi