jpnn.com, JAKARTA - Keputusan praperadilan yang memenangkan Ketua Umum Golkar Setya Novanto atas KPK bukanlah substansi dari jawaban atas semua persoalan yang mendera partai berlambang pohon beringin itu.
Hal itu diutarakan Direktur Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (30/9).
BACA JUGA: KPK Bisa Jerat Setnov Jadi Tersangka Lagi, Nih Dasarnya
Menurut Sirojudin, keputusan itu memang sedikit menjawab pertanyaan besar di lingkungan Golkar saja. "Tapi, tidak menjawab aspek substansi masalah yang menghantui Golkar," kata Sirojudin.
Menurut dia, jika branding Partai Golkar saat ini tidak sejalan dengan ekspektasi publik dan memberikan tanda-tanda ada perbaikan jangka pendek, maka keinginan beringin reborn akan sulit di 2018.
BACA JUGA: KPK Punya Peluang Tetapkan Novanto sebagai Tersangka Lagi
Dia menambahkan, kasus hukum yang menjerat Novanto maupun sejumlah kader beringin di daerah, memang telah memberikan dampak negatif. Masyarakat menjadi tidak percaya sehingga menyebabkan elektabilitas salah satu partai tertua di Indonesia itu menurun.
Menurut dia, ketika image buruk kena pimpinan pusat sampai daerah, maka muncullah masalah defisit kredibilitas yang lebih menyeluruh dan berefek langsung kepada PG. "Jadi, bukan hanya pada tokoh-tokohnya, tapi juga partai secara menyeluruh," ujarnya.
BACA JUGA: KPK Anggap Logika Hakim Praperadilan Setnov Aneh Banget
Dia mengatakan, masuknya Golkar ke dalam lingkaran pendukung pemerintah memang sempat mendongkrak elektabilitas partai.
Dukungan yang diberikan Partai Golkar terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan mengusung sang petahana maju lahi di pilpres 2019, memang memperbaiki image partai secara keseluruhan. Namun, kata dia, kepercayaan publik kembali merosot karena kasus hukum Novanto.
Karena itu, ujar dia, perlu langkah politik yang tepat memulihkan kredibilitas. Sebab, jika Golkar tidak bisa memutuskan keterkaitan sumber defisit kredibilitas, maka akan selamanya terbebani.
"Tanpa pemulihan sistemik sulit bagi Golkar memperbaiki kredibilitas," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Kejanggalan di Balik Putusan Hakim Cepi Iskandar
Redaktur & Reporter : Boy