jpnn.com, JAKARTA - Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas Tahun 2045, begitu banyak tantangan yang akan dihadapi dan begitu banyak persiapan yang harus dilakukan.
Salah satu aspek terpenting adalah terkait Aparatur Sipil Negara (ASN) karena ASN memiliki peran mulai dari merumuskan kebijakan strategis sampai pada implementasi kebijakan strategis dalam berbagai sektor pembangunan nasional.
BACA JUGA: Menteri LHK Resmikan Program Kampung Mandiri Energi E-Mas Bayu dan E-Mbak Mina
ASN harus bisa mempersiapkan diri dan menghadapi berbagai tantangan yang ada agar visi Indonesia Emas 2045 bisa terwujud.
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka acara Temu Alumni Ikatan Alumni Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (IKA PIMNAS) Lembaga Administrasi Negara (LAN), di Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019), dalam sambutannya mengatakan Aparatur Sipil Negeri (ASN) pejabat eselon I dan II berperan penting dalam pengambilan keputusan di negeri ini.
BACA JUGA: Menteri LHK Bersama Masyarakat Bersihkan Pantai Cilacap
Untuk itu diperlukan kepemimpinan yang bisa membawa bawahan dan masyarakat bergerak bersama mencapai tujuan. “Apa yang ingin kita tuju adalah bagaimana Indonesia bisa makmur”, kata Jusuf Kalla.
Di tengah 400 peserta IKA PIMNAS Tingkat I dan Tingkat II, Jusuf Kalla mengatakan Pemimpin harus bisa memberikan inspirasi, berbeda dengan Kepala.
BACA JUGA: Kendalikan Karhutla di Riau, KLHK Pakai Teknologi Modifikasi Cuaca
“Kalau Kepala diangkat karena SK, kalau Pemimpin karena perilaku. Anda bisa menjadi kepala sekaligus pemimpin. Tapi juga Anda bisa jadi kepala tapi tidak bisa jadi pemimpin," ucap Jusuf Kalla.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sementara itu, Ketua Umum IKA PIMNAS Bambang Hendroyono mengatakan perkembangan yang pesat di berbagai bidang secara nyata membawa banyak perubahan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Perubahan yang terjadi di tingkat global secara nyata akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di tingkat nasional.
“Pada saat kita mempersiapkan diri menghadapi Industrial Revolution 4.0 dengan mencanangkan Making Indonesia 4.0, kita harus juga siap memasuki era Society 5.0”, ucap Bambang yang juga menjabat Sekretaris Jenderal KLHK.
Karena itu, kata Bambang, penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan akan menjadi momentum bagi para alumni Diklat PIMNAS untuk melakukan perubahan-perubahan dalam kepemimpinan di tengah-tengah perubahan dunia yang begitu cepat dan membawa konsekuensi terhadap kondisi bangsa dan negara dengan selalu melakukan inovasi dan mencari solusi-solusi praktis bagi permasalahan yang dihadapi birokrasi dalam pelaksanaan tugas dan untuk mewujudkan Indonesia maju.
Berdasarkan catatan dari LAN RI pada saat ini alumni PIMNAS berjumlah 33.617 orang yang terdiri dari alumni Diklatpim Tingkat I sebanyak 1.156 orang dan alumni Diklatpim Tingkat II sebanyak 32.461 orang.
Anggota IKA-PIMNAS tersebar di seluruh Indonesia dan pada umumnya menduduki jabatan sebagai Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama. Seiring dengan waktu, sebagian alumni juga telah memasuki masa purnabhakti.
Dalam kesempatan ini, Bambang juga menyampaikan kompilasi Policy Brief kepada Jusuf Kalla, yang merupakan buah karya dan pemikiran dari 14 angkatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I.
Policy Brief ini memuat berbagai rekomendasi kebijakan atas isu-isu aktual di tingkat nasional.
Selain memberikan arahan, Wakil Presiden RI juga memberikan kesempatan kepada peserta dan hadirin untuk mengajukan pertanyaan kepada Wakil Presiden dan seluruh pertanyaan telah dijawab oleh Wakil Presiden.
Acara Temu Alumni IKA-PIMNAS dilanjutkan dengan Talk show yang menghadirkan narasumber Kepala LAN Adi Suryanto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo yang dipandu oleh moderator Friztian Gric.
Hadir pada acara tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syarifuddin, Kepala LAN Adi Suryanto, dan pejabat lingkup Sekretariat Wakil Presiden RI. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri LHK Pimpin Aksi Bersih Sampah di 74 Kawasan Konservasi
Redaktur & Reporter : Natalia