jpnn.com - JAKARTA - Juru bicara DPP Partai Golkar, Tantowi Yahya menganggap kubu Agung Laksono yang kini menduduki kantor DPP partainya telah memutarbalikkan fakta terkait adanya oknum bersenjata yang disebut melakukan penyerangan ke kantor yang beralamat di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat itu.
Menurut Tantowi, sejak awal pengurus maupun kader hasil Munas Bali tidak pernah main kekerasan apalagi melibatkan preman. Dia juga yakin bahwa publik mengetahui mana pihak yang mengedepankan etika dan dialog dalam mencari kebenaran dalam sengketa partainya.
BACA JUGA: Fantastis! DPR Minta Satu Anggota Dapat Dana Aspirasi Hingga Rp 20 Miliar
"Masyarakat sudah tidak bisa dibohongi dengan main fakta seperti itu. Dari dulu sudah terjadi penggiringan opini. Syukurlah pengadilan tidak termakan dengan permainan ini. Kami menang karena memang kami benar," kata Tantowi saat dihubungi, Selasa (9/6).
Ketua DPP PG bidang komunikasi media dan pembangunan opini tersebut menegaskan, putusan sela PTUN maupun PN Jakarta Utara telah menetapkan bahwa kepengurusan DPP partainya dijalankan oleh pengurus hasil Munas Riau 2009.
BACA JUGA: Sidang Praperadilan, Hakim Sarankan Novel Cabut Gugatan
"Sesuai Putusan Sela PN Jakut, yang menjalankan DPP sekarang adalah kepengurusan Hasil Munas VIII di Riau. Kepengurusan ini harus berkantor di DPP. Yang berhak berkantor di sana adalah DPP hasil Munas Riau. Itu amar putusan PTUN dan PN Jakut," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Apa saja Kerja Tim Konsultan UI di DPR? Habiskan Uang Rakyat?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tiga Dugaan Korupsi PSSI yang Dilaporkan ke KPK
Redaktur : Tim Redaksi