Tanya Alamat ke Bocah Kecil, Nyaris Dihajar Massa

Rabu, 15 Maret 2017 – 07:05 WIB
Seorang pemuda pengidap gangguan jiwa yang sempat dikira sebagai penculik di Gamer Pekalongan Timur dibawa ke kantor kelurahan setempat sebelum akhirnya dibawa ke kantor polisi, Senin (13/3) sore. Foto: DOK POLSEK PEKALONGAN TIMUR

jpnn.com, PEKALONGAN - Seorang pemuda nyaris babak belur dihajar warga Gamer, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jateng, Senin (13/3) sekitar pukul 5 sore.

Pasalnya, pemuda yang belakangan diketahui bernama Fangga Dwi Agusta (22), warga Desa Petodanan, Proyonanggan Tengah, Batang, dan diduga mengidap gangguan jiwa itu dikira akan menculik seorang anak.

BACA JUGA: Anda Gampang Menangis? Jangan Baca Berita Ini

Beruntung, saat itu, ada polisi yang tak lain merupakan anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Gamer, Aiptu Khamim mendapat laporan warga dan bisa langsung ke TKP karena sedang berada di dekat lokasi. Demikian pula anggota Babinsa setempat.

Pemuda tersebut kemudian diamankan di kantor kelurahan, lalu dijemput Kapolsek Pekalongan Timur ke mapolsek setempat guna dimintai keterangan, sebelum akhirnya diantarkan pulang oleh petugas ke rumahnya di Batang.

BACA JUGA: Inilah Foto Penculik Anak Tertangkap, Bikin Resah

Kapolsek Pekalongan Timur Kompol Agus Riyanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa seorang pemuda pengidap gangguan jiwa yang dikira sebagai penculik itu.

"Iya, tapi Alhamdulillah anggota bergerak cepat. Berkat Bhabinkamtibmas yang selalu menjalin hubungan yang baik dengan warga dan mitra kita, Babinsa, yang bersangkutan bisa segera kita bawa dari lokasi," katanya.

BACA JUGA: Siswi SD Ini Beberkan Ciri-ciri Kedua Penculiknya

Menurut keterangan yang diperoleh dari saksi warga maupun pemuda yang bersangkutan, peristiwa itu berawal ketika pemuda tersebut berjalan kaki di wilayah Gamer, Pekalongan Timur.

Lalu, pemuda yang diketahui sebagai nelayan itu, bertanya sebuah alamat ke seorang anak kecil.

Saat itulah, diduga ada warga yang melihat dan mengira kalau pemuda itu hendak menculik anak tersebut. Sontak saja, info itu menyebar dan warga berdatangan ke lokasi.

"Untungnya yang bersangkutan segera kita amankan dari lokasi. Pemuda tersebut kita bawa ke kantor. Kita tanya, tetapi dia menjawabnya kadang tidak nyambung. Informasinya, dia di situ mau menanyakan alamat rumah seorang temannya kepada anak kecil yang ia temui di lokasi," ungkapnya.

Belakangan didapatkan informasi kalau pemuda tersebut warga Proyonanggan Tengah, Batang, dan mengidap gangguan jiwa.

"Anggota kita mengantarkan yang bersangkutan ke rumah keluarganya. Ternyata menurut keluarganya, dia memang menderita gangguan jiwa," ungkap Agus.

Pemuda bernama Fangga itu sudah pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa di Magelang.

Kemudian sempat ikut melaut menjadi nelayan. Kemudian, beberapa bulan lalu, pemuda itu ditinggal pergi kakak kandungnya.

Meninggalnya sang kakak itu membuat kondisi kejiwaan yang bersangkutan kembali terganggu.

Lebih lanjut, agar kejadian serupa tidak terulang, Agus Riyanto mengimbau masyarakat untuk selalu melaporkan segala yang terjadi di lingkungannya ke kepolisian terdekat.

Dia juga menyampaikan agar masyarakat jangan mudah mempercayai sebuah kabar yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Termasuk, mengenai kabar adanya penculik anak yang berkeliaran dan berpura-pura sebagai orang gila.

Sampai saat ini, isu tersebut di Kota Pekalongan adalah hoax alias tidak benar.

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap berbagai tindak kejahatan dan hal-hal yang mengganggu keamanan dan ketertiban.

Masyarakat juga diimbau untuk senantiasa membantu polisi dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif.

"Lapor dan kroscek ke kepolisian terdekat apabila mendapat informasi yang masih diragukan kebenarannya, serta laporkan apabila terjadi gangguan kamtibmas," imbuh Agus Riyanto. (way)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamdalah, Siswi SD Ini Lolos dari Aksi Penculikan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler