Tapering Masih Menghantui, Rupiah Hari Ini Kembali Ambles

Kamis, 30 September 2021 – 10:39 WIB
Kurs rupiah hari ini Kamis pagi (30/9) dibuka terkoreksi 22 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp 14.315 per USD. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah hari ini Kamis pagi (30/9) dibuka terkoreksi 22 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp 14.315 per USD.

Rupiah hari ini ambles karena sentimen tapering oleh The Fed dan perlambatan data manufaktur China.

BACA JUGA: Belum Tapering Rupiah Hari Ini Ambyar, Bagaimana Nanti?

Rupiah bergerak melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.293 per USD.

"Tapering masih menjadi sentimen yang bisa menekan nilai tukar rupiah hari ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

BACA JUGA: Tekanan Eksteral Bertubi-tubi, Rupiah Hari Ini Nyungsep

Ariston menyebut investor sedang mengantisipasi potensi perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat.

"Oleh karena itu mereka masuk kembali ke aset USD," ujar Ariston.

BACA JUGA: Dua Isu Dunia Mereda, Rupiah Hari Ini Ikut Berjaya

Di samping itu, Ariston memprediksi, pelemahan data indeks aktivitas manufaktur China pada September juga bisa memberikan tekanan ke rupiah.

"Pelambatan manufaktur bisa China bisa menekan permintaan dan menekan harga komoditi yang menjadi produk ekspor indonesia," ujar Ariston.

Sementara itu, rupiah hari ini dipengaruhi data kasus harian COVID-19 pada Rabu (29/9) bertambah 1.954, menjadi total 4,21 juta kasus.

Kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 117 kasus sehingga totalnya 141.826 kasus.

Kasus sembuh bertambah sebanyak 3.077 kasus sehingga total 4,03 juta pasien sembuh. Adapun kasus aktif COVID-19 mencapai 37.412 kasus.

Rupiah juga dipengaruhi oleh jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 89,82 juta orang.

Kemudian, vaksin dosis kedua 50,41 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

"Rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp 14.320 per USD dengan potensi penguatan di kisaran Rp 14.280 per USD," ungkap Ariston. (antara/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler