jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jatim menargetkan pembangunan 15 ribu rumah sederhana pada tahun ini.
Pembangunan rumah tersebut ditujukan untuk mendukung realisasi sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
BACA JUGA: Ditengarai Ada 182 Tower Seluler Ilegal
“Dari laporan para anggota, tahun ini kami hanya mampu membangun 15 ribu rumah meski sebenarnya kebutuhannya mencapai 800 ribu unit,” kata Ketua DPD Apersi Jatim Supratno seperti yang dilansir Radar Surabaya (Grup JPNN.com), Jumat (8/5).
Dia menerangkan bahwa selama ini ada beberapa kendala pembangunan rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Mulai sulitnya mencari lahan hingga belum adanya dukungan infrastruktur akses masuk ke perumahan.
BACA JUGA: Ini Janji Jonan Jika Bertahan 5 Tahun Jadi Menteri Perhubungan
Bahkan, tahun lalu penjualan rumah untuk MBR mengalami penurunan sekitar 15 persen yang diduga terjadi karena faktor daya beli masyarakat yang menurun. Dengan kebijakan baru pemerintah yang memberlakukan uang muka KPR 1 persen dan subsidi uang muka Rp 4 juta, penjualan diharapkan kembali tumbuh.
“Kami harap, kebijakan yang berlaku per 1 Mei 2015 bisa kembali menggairahkan pasar properti untuk MBR,” tuturnya.
BACA JUGA: BNI dan PNM Bersinergi Salurkan Kredit UMKM
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengakui bahwa penyediaan rumah untuk MBR di Jatim setiap tahun memang belum mencapai target.
Dia mencontohkan, pada 2014, di antara target pembangunan rumah 25 ribu unit namun yang terealisasi, hanya sekitar 11 ribu unit.
Tahun ini ditargetkan bisa terbangun 28 ribu rumah. “Target ini tidak tercapai karena banyak sebab. Mulai daya beli yang masih rendah, sulitnya penyediaan lahan, pasokan listrik, sampai perizinan. Kami harap, segera ada solusinya,” ungkap Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf. (rud/awa/jay/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Alas Kaki Tembus Rp 53,4 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi