jpnn.com - jpnn.com - Keputusan Menteri BUMN Rini Soemarno mendorong Jawa Timur menjadi pionir eksportir produk makanan bersertifikasi halal mendapat dukungan luas.
Salah satunya datang dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim.
BACA JUGA: 200 Koperasi Syariah Akan Dibentuk Tahun Ini
Pasalnya, hal itu sejalan dengan keinginan Kadin Jatim yang menargetkan 50 persen dari total enam juta UMKM di Jatim sudah tersertifikasi halal pada tahun ini.
"Saat ini, dari enam juta UMKM yang ada baru sekitar 15 persen yang produknya telah memiliki sertifikasi halal. Dukungan dari Menteri BUMN ini jelas menjadi stimulus agar target tiga juta UMKM tersertifikasi halal tahun ini bisa terealisasi," papar Wakil Ketua Umum Pengembangan Jaringan Usaha Antar Provinsi Kadin Jatim Diar Kusuma Putra, Kamis (12/1).
BACA JUGA: Ini Dia Daftar Pengurus Koperasi Syariah 212
Diar menambahkan, pihaknya siap menjalin kerja sama dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mempermudah kepengurusan sertifikasi produk.
"Dengan cara itu, Jatim bisa menjadi pionir ekspor produk makanan halal. Namun, hal itu harus dibarengi dengan perbaikan packaging atau kemasan agar layak edar di pasar internasional," tegas Diar.
BACA JUGA: 3 Sektor Penyumbang NFP Tertinggi BNI Syariah
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku siap menjembatani para pelaku UMKM di Jatim untuk terus berkembang.
Bantuan itu bisa melalui pembinaan usaha lewat semua BUMN yang yang ada.
Selain itu, pihaknya juga siap mempromosikan secara agresif produk makanan halal dari Jatim melalui Kedutaan Besar Indonesia yang ada di negara luar.
Khususnya negara tujuan ekspor, seperti Jepang dan Tiongkok.
"Selain negara tradisi ekspor, kami juga siap promosikan ke negara muslim. Seperti Arab Saudi dan beberapa negara di kawasan Timur Tengah lainnya. Kami akan hubungkan ke sana, karena kalau UMKM melakukannya sendiri biasanya kan sulit untuk pemasaran ekspor," jelas Rini.
Pemilihan Jatim sebagai pionir ekspor produk makanan halal tak lepas dari kontribusi UMKM terhadap perekonomian provinsi pimpinan Soekarwo itu.
Pasalnya, dari total Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Jatim tahun 2016 yang mencapai 1.851 triliun, sebanyak 59,48 persen disumbangkan oleh sektor UMKM.
"Karena itu, kami ingin mendorong agar Jatim menjadi pionir produk makanan bersertifikasi halal, bahkan secara internasional. Sebab, potensinya sangat besar. Mengingat potensi yang ada, Jatim tidak boleh kalah dengan negara lain yang banyak memiliki produk halal," kata Rini. (gus/hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasabah Pegadaian dan BNI Syariah Kian Dimanjakan
Redaktur & Reporter : Ragil