Target Angket Pajak Lebih Luas Ketimbang Angket Century

Rabu, 09 Februari 2011 – 05:50 WIB

JAKARTA - Bila hak angket pajak sukses bergulir di DPR, proses penyelidikannya diprediksi tak kalah heboh dibandingkan centuryKarena targetnya bukan hanya para pejabat birokrasi pemerintahan, tapi juga sejumlah pengusaha kakap.
 
"Berbeda dengan angket century yang langsung menyentuh ujung kekuasan dan tokoh-tokoh penguasa republik, angket pajak ini akan lebih melebar," kata Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung di Gedung Parlemen, Selasa (8/2).
 
Dia menyebut penelusuran mafia pajak tidak hanya menyentuh sejumlah nama pejabat tinggi negara di direktorat pajak dan kementerian terkait, misalnya kementerian keuangan saja

BACA JUGA: Amien Rais Yakin Angket Pajak Bakal Menguap

"Tentunya ini menyangkut pengusaha yang memang menggelapkan pajak," ujarnya


Apakah ini akan kembali menyentuh pucuk kekuasaan? "Tergantung prosesnya nanti," jawab politisi PDIP itu biasa disapa Pram itu.

Pengusutan mafia pajak, imbuh dia, akan menjadi ujian bagi pemerintahan SBY

BACA JUGA: Kontraktor Proyek RJA Dituding Seenaknya

"Pajak ini kaitannya dengan rakyat dan perut
Pajak ini unuk membangun negara dan menyejahterakan rakyat," ujarnya.
 
Meskipun begitu, Pram mengingatkan agar angket pajak benar "benar menjadi proses untuk mengungkap mafia pajak, bukannya transaksi kepentingan

BACA JUGA: Gus Choi: RI Sudah jadi Negara Mafia

"Sebagai salah satu pimpinan dewan, saya pribadi juga mengkhawatirkan kalau ini nanti hanya menjadi akrobatik politik," kata Pram.
 
Menurut Pram, terkuaknya kasus Gayus telah memberi pelajaran berhargaKasus itu menunjukkan terjadinya kongkalingkong antara petugas pajak dengan para pembayar pajak besarInilah persoalan perpajakan yang paling utamaJadi, para konglomerat tersebut tidak membayar pajakTapi, dibuat seolah "olah mendapatkan restitusi (pengembalian kelebihan pembayaran pajak, Red).
 
"Dalam kaitan itu tentunya yang harus diselidiki termasuk kalau ada orang "orang di lingkaran kekuasaan yang menikmati itu,? ujar PramDia menduga para mafia pajak ini mendapat perlindungan dari orang orang yang levelnya di atas Dirjen PajakSehingga pengusutannya harus didorong secara politik melalui hak angket.
 
"Ini tidak bisa diungkap melalui mekanisme biasaKita sudah kehilangan kepercayaan pada kejaksaan, polisiMakanya dengan angket ini diharapkan bisa membuka semua yang selama ini tersembunyiSehingga nggak ada lagi penegak hukum yang tidak serius dan menutupinya," tandas Pram.
 
Secara terpisah, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menuturkan rapat pimpinan dewan telah membahas usul hak angket pajak pada Rabu, pekan laluSetelah didiskusikan akhirnya diputuskan untuk mengumumkan secara resmi usulan tersebut dalam sidang paripurna terdekat.
 
"Baru hari kamis ini ada rapat bamus (badan musyawarah, Red) untuk dijadwalkanKarena selasa depan tanggal merah, kemungkinan bamus akan menjadwalkan paripurna pada hari senin atau rabunya," jelas PriyoDia menambahkan dalam papat paripurna itu, usulan hak angket hanya sekedar diumumkan.
 
"Belum sampai membahas dan ambil keputusanProsesnya setelah nanti diumumkan paripurna dibawa kembali ke rapat bamusBamus yang akan menentukan kapan usulan itu dibahas paripurna dewan dengan pandangan dari masing "masing fraksi," terangnya.
 
Usulan hak angket pajak yang telah diserahkan kepada pimpinan dewan didukung 114 anggotaTermasuk tiga unsur pimpinan dewan, yakni Priyo Budi Santoso (Golkar), Pramono Anung (PDIP), dan Anis Matta (PKS)Ketiganya Wakil Ketua DPR"Ada wakil dari semua fraksi, kecuali Partai Demokrat," kata Priyo(pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nyanyi di MK Lantaran Pemenang Ingkar Janji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler