jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengklaim siap menyalurkan 73 persen dana bantuan siswa miskin (BSM) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).
Capaian sasaran ini meningkat sebanyak 33 persen dari sebelumnya yang baru selesai disalurkan sebanyak 40 persen.
BACA JUGA: Dahlan Didaulat Kuliahi Ilmuwan Muda
Sebelumnya, pekan lalu Menko Kesra Agung Laksono memberi rapor merah pada Kemdikbud dan Kementerian Agama karena dianggap lamban dalam penyaluran BSM. Saat itu, realisasi BSM di Kemdikbud baru 40 persen dan Kemenag 35 persen.
Wamendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, jika berdasarkan mekanisme Kartu Penjamin Sosial (KPS) maka baru tercapai kurang lebih 40 persen.
BACA JUGA: Pramuka Kurang Fasilitas
Namun setelah digabungkan dengan mekanisme formulir usulan sekolah (FUS) jumlahnya akan mencapai 73 persen.
Selama ini, kata Musliar, proses FUS dilakukan bersamaan dengan proses KPS, tetapi belum disalurkan. Nah, pada saat memberikan laporan BSM di Menkokesra beberapa waktu lalu, Kemdikbud hanya melaporkan mekanisme KPS saja.
BACA JUGA: Soetrisno Bachir: Kampus Harus Cetak Pemimpin dan Pengusaha
"Saya sudah lapor kembali ke Pak Menko (Kesra) bahwa ketika (mekanisme FUS) ini sudah selesai, boleh disalurkan," katanya dalam siaran pers yang diteirma JPNN.com, Minggu (10/11).
Mekanisme FUS ditujukan bagi siswa miskin yang orang tuanya tidak memiliki KPS dan proses pengajuannya dilakukan melalui usulan dari sekolah. Lebih rinci anggaran yang sudah siap disalurkan untuk sekolah dasar 78 persen, sekolah menengah pertama 78 persen, sekolah menengah atas 31 persen, dan sekolah menengah kejuruan 55 persen.
Musliar mengatakan, pihaknya sudah mengantongi data peserta didik yang akan menerima BSM. Proses penyalurannya, kata dia, akan dilakukan secara bertahap.
"Tidak semua FUS kita lepas. Kalau kita lepas semua bisa 100 persen. Yakinlah bahwa dana BSM akan tersalur semuanya," katanya.
Nama-nama penerima BSM akan diberikan ke pihak bank selambat-lambatnya pada 15 November 2013. Hal ini dilakukan karena pihak bank masih memerlukan waktu untuk proses verifikasi dan membuat rekening. "Tanggal 15 Desember sudah tersalurkan semuanya," ujar Musliar.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 169 Kabupaten/Kota Kekurangan SMP
Redaktur : Tim Redaksi