jpnn.com - jpnn.com - Pakar psikologi politik Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk menilai target Partai Golkar memenangkan 60 persen pilkada Februari 2017 di seluruh Indonesia masih realistis.
Apalagi Golkar itu partai besar yang memiliki mesin politik yang hampir rata di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Demokrat Curiga Kesalahan Sylvi Sengaja Dicari-cari
"Persoalan sekarang, apakah Partai Golkar mengajukan calon-calon di semua pilkada yang berkualitas atau tidak," kata Hamdi di Jakarta, Jumat (20/1).
Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI itu lebih jauh mengatakan, kemenangan pilkada saat ini tergantung kualitas calon-calon yang berlaga, karena dalam pilkada langsung, yang lebih dilihat itu orangnya.
BACA JUGA: Jayabaya: Baru Jadi Cagub Sudah Menghina
Jika Partai Golkar melakukan hal tersebut, ditambah dengan menggunakan instrumen survei untuk mengetahui tingkat kesukaan pemilih dan keterpilihan calon, maka, kata Hamdi, bukan hal mustahil partai berlogo pohon beringin ini bisa mencapai target menang pilkada 60 persen.
Hamdi juga mengatakan, apa yang dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Golkar soal target kemenangan pilkada adalah hal yang sangat wajar. Mengingat partai golkar adalah partai besar.
BACA JUGA: Ini Keunggulan Ahok-Djarot Pada Debat Pertama
"Dengan menyatakan seperti itu, maka optimisme dan kepercayaan diri kader Golkar di seluruh Indonesia semakin terbangun. Khususnya yang saat ini sedang berlaga di pilkada serentak 2017," tuturnya.
Pengamat Politik dari Lembaga Analisis Politik Indonesia, Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan, ambisi Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto menargetkan kemenangan 60 persen dalam Pilkada Serentak 15 Februari mendatang, cukup realistis.
Target kemenangan 60 persen ini merupakan target maksimal dalam politik dan dianggap realistis. Dikatakan realistis mengingat Partai Golkar merupakan partai besar dan sebagai partai pemanang kedua dalam pemilu tahun 2014 lalu.
Setiap partai politik, kata Ramses, memiliki standar analisa politik dalam setiap kali momentum pesta demokrasi. Standar analisa ini juga tentu diimbangi dengan indikator-indikator yang bisa mendukung analisa tersebut.
Hal demikian tentu sudah diperhitungkan Partai Golkar sehingga menargetkan kemenangan 60 persen dalam pilkada serentak 15 Februari mendatang.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, pilkada 2017 agak berbeda dengan situasi pilkada 2015 lalu. Saat pilkada serentak 2015 lalu, partai Golkar mengalami dualisme kepemimpinan sehingga membuat Golkar tidak solid karena sedang bermasalah dengan kepengurusannya yang berimbas pada ketidak kompakan pengurus partai.
Kondisi ini tentu agak berbeda dengan situasi Golkar saat mengikuti pilkada serentak kali ini. Kekompakan dan kesolidan partai bagus sehingga target kemenangan 60 persen itu dianggap realistis dan masuk akal, papar Dosen Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Jakarta ini.
Sebagaimana diberitakan, Partai Golkar menggelar rapat pleno terkait pemenangan pilkada serentak 2017.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menargetkan kemenangan 60 persen dalam pemilihan kepala daerah di seluruh Indonesia.
Rapat dihadiri oleh dewan pimpinan daerah (DPD) Golkar seluruh Indonesia. Untuk mencapai target kemenangan 60 persen tersebut, Novanto menginstruksikan kader partai untuk 'turun gunung' dalam kampanye. Tak terkecuali dirinya.
"Kami optimistis mencapai target 60 persen. Selaku ketua umum, saya instruksikan kepada DPP Partai Golkar dan anggota Fraksi Golkar, DPR, DPRD turun ke lapangan pada hari libur yaitu Jumat, Sabtu, Minggu," kata Novanto.
Selain itu, Novanto juga berharap agar pilkada serentak 2017 dapat terselenggara dengan lancar. Partisipasi masyarakat juga dibutuhkan agar tercipta suasana kondusif selama tahapan pilkada berlangsung.
"Saya mengharapkan penyelenggara pilkada serta semua peserta pilkada dan masyarakat pada umumnya kita bisa membuat situasi yang kondusif bagi pelaksanaan pilkada," kata dia.(fri/jpnn
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum PAN: Tulang Bawang Butuh Pemimpin Pekerja Keras
Redaktur & Reporter : Friederich