jpnn.com, SURABAYA - PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10-15 persen (year on year) hingga akhir tahun ini.
Presiden Direktur AGII Rachmat Harsono mengatakan, banyak upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai target tersebut. Di antaranya yakni menambah filling station untuk oksigen, penetrasi pasar medis, melakukan efisiensi hingga inovasi aplikasi.
BACA JUGA: Cara Aman Menggunakan Elpiji Versi Pertamina
Rachmat memaparkan, filling station merupakan fasilitas/depot untuk melayani permintaan pelanggan yang membeli gas dalam skala kecil.
Biasanya filling station oksigen digunakan untuk ukm, bengkel, dan gas medis.“Memang saat ini kami sedang agresif membangun filling station untuk menggenjot kinerja.
BACA JUGA: Rini Soemarno Tunjuk Dua Direksi Baru di Pertamina
Minimal kami membangun 10 filling station tiap tahunnya di area Jawa maupun luar Jawa,” ujarnya seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group).
Hingga saat ini AGII telah berhasil membangun filling station di Indonesia sebanyak 96 unit. Sampai akhir tahun 2018, pihaknya menargetkan akan menambah filling station hingga menjadi 100 unit.
BACA JUGA: Realisasi Penerimaan Pajak Baru 44 Persen
“Untuk porsi pembangunan antara Jawa dan luar Jawa adalah fifty fifty,” imbuh Rachmat.
Terkait nilai investasinya, dia mengakui bahwa budget dari pembangunan tiap satu filling station sekitar USD 1 juta.
Menurutnya, produksi gas industri milik AGII saat ini sudah sangat mencukupi untuk kebutuhan dalam negeri.
“Makanya kami menambah filling station ini untuk lebih memaksimalkan pemasaran dan pendistribusian gas hasil produksi AGII,” tuturnya.
Adapun jika dipersentase, kontribusi terbesar pelanggan AGII berasal dari sektor ritel 29 persen, medical 24 persen, dan consumer good 18 persen. Kemudian disusul infrastruktur 19 persen serta other manufacturing 10 persen.
“Kami akan lebih genjot penjualan gas industri ke Indonesia Timur, karena peluangnya besar. Namun tidak didukung dengan demand volume, tidak sebanyak di Jawa dan Sumatera,” terang Rachmat.
Sementara itu, pada semester pertama 2018, pendapatan AGII tumbuh 9,57 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, atau menjadi Rp 950 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan gas sebesar Rp 608 miliar. (jpnn/cin/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyerapan Penyertaan Modal Negara PLN Capai 92 Persen
Redaktur : Tim Redaksi