jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah mencanangkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 mencapai 5,4-6,1 persen.
Angka target pertumbuhan 2018 mungkin hanya naik tiga digit, yaitu sampai 5,4 persen saja, karena sektor manufaktur dan industri belum berjalan baik.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir memandang target pertumbuhan 6,1 persen terlalu tinggi.
BACA JUGA: Oknum Internal menjadi Tantangan Terberat BNN
“Saya skeptis dengan pertumbuhan setinggi itu, karena sektor manufaktur dan industri belum berjalan lancar,” ungkapnya saat dihubungi lewat sambungan telepon, Rabu (12/4).
Komentar Hafisz ini menanggapi rilis Kepala Bappenas Bambang PS Brojonegoro yang menyampaikan optimismenya bahwa angka pertumbuhan 2018 di kisaran 5,4-6,1 persen.
Bahkan, pemerintah juga menargetkan investasi mencapai Rp5.420 triliun.
BACA JUGA: Ingat, Lebih dari 130 Terpidana Mati Belum Dieksekusi
Investasi merupakan motor untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi.
Selain itu pemerintah juga ingin meningkatkan sektor industri pengolahan, pariwisata, dan pertanian.
Menurut politisi PAN ini, APBN yang ada sekarang terlalu dibebani oleh pembangunan infrastruktur dan utang.
BACA JUGA: Panja dan Pemerintah Segera Bahas DIM Revisi UU MD3
“Inilah yang menjadikan cost kita menjadi tinggi. Jadi masih sulit mengejar target setinggi itu,” imbuh Hafisz.
Ia justru melihat bahwa angka yang ideal untuk target pertumbuhan 2018 adalah 5,3-5,4 persen saja. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setjen DPR Terima DPRD Yogyakarta
Redaktur : Tim Redaksi