Target Produksi Migas Dipastikan Meleset

Selasa, 03 Oktober 2017 – 01:28 WIB
Ilustrasi sumur migas. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Capaian kegiatan hulu migas tahun ini diperkirakan masih meleset dari target.

Tren tersebut sudah berlangsung sejak 2012 lalu.

BACA JUGA: Megawati Sebut Arcandra Pintar Banget, Untungnya Mau Pulang

Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar menyatakan, penurunan aktivitas eksplorasi tersebut didorong penurunan harga minyak dunia yang belum membaik secara signifikan.

’’Padahal, masa depan industri hulu migas ditentukan eksplorasi. Kegiatan untuk menemukan cadangan baru itu menjadi harapan peningkatan produksi minyak dan gas pada masa mendatang,” ujar Sukandar, Minggu (1/10).

BACA JUGA: 7 Blok Migas Akan Pakai Gross Split

Berdasar data SKK Migas, survei seismik hingga akhir kuartal kedua baru menyentuh angka 22 persen dari target.

Dalam rencana kerja dan anggaran (workplan & budget/ WP&B) tahun ini, ditargetkan terdapat 45 kegiatan survei seismik yang akan dilakukan.

BACA JUGA: JOB PPEJ Maksimalkan Produksi di Blok Tuban

Namun, diperkirakan hanya ada sebelas kegiatan survei seismik hingga akhir tahun.

Saat ini, bahkan baru ada sepuluh kegiatan survei seismik.

Untuk survei nonseismik, diperkirakan hanya ada 12 kegiatan dari target 16 kegiatan.

Saat ini, eksplorasi nonseismik yang terealisasi baru mencapai sebelas kegiatan.

Kegiatan pengeboran pun baru terealisasi 29 persen dari target 138 kegiatan pengeboran pada tahun ini.

Meski demikian, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menilai capaian untuk kegiatan pengeboran cukup memuaskan.

’’Sudah tercapai 43 kegiatan pengeboran dengan outlook sebanyak 44 kegiatan. Ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 30-an kegiatan pengeboran,” paparnya.

Pemerintah telah melakukan perbaikan aturan untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi di hulu migas.

’’Berharap dengan solusi yang kami tawarkan, maka dampaknya bisa dirasakan mungkin dua tahun tiga tahun lagi. Eksplorasi tidak instan. Kami perbaiki dulu,” terangnya.

Dia juga akan mempertimbangkan proses izin pengadaan lahan untuk ekplorasi migas dapat dilakukan SKK Migas.

Sementara itu, pembayaran pembebasan lahan tetap ditanggung KKKS.

Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jaffee Arizon Suardin mengakui kegiatan eksplorasi migas tahun ini tidak akan tercapai.

’’Mau tidak mau ada banyak kegiatan yang 2017 kami pindahkan ke 2018,’’ ujar Jaffee.

Pada tahun ini, kegiatan eksplorasi telah menghabiskan dana senilai Rp 11,6 triliun.

Kementerian ESDM pun mencatat, Indonesia masih memiliki 128 cekungan yang berpotensi untuk menghasilkan minyak dan gas.

Dari angka tersebut, baru sekitar 40 persen yang telah dieksplorasi.

Sedangkan, dari 40 persen tersebut, yang sudah berproduksi juga masih minim.

Sisanya, sebanyak 60 persen dari cekungan yang ada, belum pernah tersentuh survei seismik. (vir/c17/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencapaian PNBP Kementerian ESDM Baru 60 Persen


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler