jpnn.com - DOSEN merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Untuk mendukung berkembangnya proses belajar mengajar, setiap dosen harus memiliki sikap profesional, punya strategi pembelajaran dan gaya pembelajaran. Selain itu pengajar juga harus memiliki jiwa sosial, serta berkepribadian.
“Kualitas Dosen yang dimiliki oleh sebuah Perguruan Tinggi diyakini akan berkorelasi positif terhadap kualitas dari lulusannya sendiri,”. Demikian diungkapkan Ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) DKI Jakarta MTS Arief seusai acara pelantikan Pengurus ADI Cabang Universitas Trisakti, di Gedung D, Usakti, Jakarta (16/4).
BACA JUGA: Soal UN tentang Kebijakan Jokowi Tolak Mobil Murah
Dalam acara pelantikan yang juga dihadiri oleh Rektor Universitas Trisakti Thoby Muthis itu, Arief mengatakan bahwa para orang tua yang akan memasukan anaknya ke perguruan tinggi harus mempertimbangkan beberapa hal. Misalnya, bagaimana bangunan dan apa saja fasilitas yang disediakan kampus untuk anak didiknya. Bahkan yang tak kalah penting adalah bagaimana kualitas tenaga pengajar di kampus tersebut.
Wakil Rektor IV Universitas Trisakti Asri Nugrahanti mengungkapkan bahwa Universitas Trisakti (Usakti) terus melakukan peningkatan kualitas dari dosen-dosennya. “Hingga saat ini jumlah Dosen Universitas Trisakti yang telah tersertifikasi berjumlah 391 Dosen atau lebih dari 40 persen dari total dosen yang mengajar di Universitas Trisakti, jadi dapat dikatakan hampir separuh dari Dosen di Universitas Trisakti telah memiliki sertifikasi,” ujarnya.
BACA JUGA: Kemendikbud Nyatakan JIS Tak Berizin
Dia mengatakan, sertifikasi dosen adalah suatu aspek legal seorang dosen yang di akui pemerintah. Ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi untuk mendapat sertifikasi tersebut, di antaranya adalah dosen tetap, memiliki Nomor Induk Regitrasi Dosen Nasional (NIDN), telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 2 tahun sebagai dosen tetap, memilki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya lulus S2, dan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja paling sedikit 12 SKS pada setiap semester di PTS dimana ia bekerja sebagai Dosen tetap.
Asri mengungkapkan dengan banyaknya dosen yang sudah tersertifikasi di Universitas Trisakti, diharapkan dapat meningkatkan proses Tridarma di kampusnya. “Dosen yang sudah tersertifikasi harus memberikan laporan secara periodik ke Dikti melalui Kopertis Wilayah 3, sehingga mau tidak mau kualitas pengajaran dan kualitas kinerja Dosen Universitas Trisakti akan meningkat,” kata Asri.
BACA JUGA: Sembilan Peserta UN Mengundurkan Diri karena Menikah
Hal senada diungkapkan oleh Wakil Rektor I Universitas Trisakti, Yuzwar Z. Basri, menurutnya selain melalui sertifikasi, Universitas Trisakti juga terus mengembangkan kualitas dosennya melalui penelitian/karya ilmiah yang terus ditingkatkan dan juga pendaftaran berbagai hak cipta dari penelitian yang dilakukan oleh dosen. “Peningkatan ini tercermin pada hasil Beban Kerja Dosen,” ujarnya.
Pengembangan dosen secara formal pun dilakukan dengan peningkatan jenjang pendidikan akademik ke program doktoral, “Saat ini 139 Dosen sedang studi program doktoral, sehingga jumlah dosen yang berpendidikan doktor dua tahun mendatang diharapkan dapat mencapai 40 persen,” imbuhnya. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Kedua Unas, Laporan Makin Menggila
Redaktur : Tim Redaksi