Targetkan Tol 1.000 Km Hingga 2019, Baru Kelar 332,6 Km

Senin, 29 Januari 2018 – 18:46 WIB
Proyek pembangunan jalan tol. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jalan tol selama periode 2015-2019 mencapai 1.000 kilometer. Sejauh ini, sudah 332,6 km jalan tol yang telah diresmikan.

"Sampai tahun ini, yang diresmikan sepanjang 332,6 km di akhir tahun 2017. Pada 2015 lalu, telah diresmikan 132 km jalan tol. Lalu, 2016, sepanjang 176 km," ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja di Jakarta, Senin (29/1).

BACA JUGA: Jokowi Minta BUMN Bangun Infrastruktur di Sri Lanka

Dia menjelaskan, pada 2016 ada tambahan jalan tol sepanjang 44 kilometer yang diresmikan. Sedangkan hingga 2017, PUPR meresmikan 156 km jalan tol, sehingg jika ditotal menjadi 332,6 km.

"Sementara pada 2018, kami akan menambah 615 kilometer sehingga realisasi pada akhir Desember nanti, PUPR akan meresmikan 947 km jalan tol," tambahnya.

BACA JUGA: Menlu: Pertemuan Indonesia-Jepang tidak Sekadar Seremonial

Endra mengatakan, pada 2018 ini ada 69 km dari 615 jalan tol yang akan dibangun menggunakan APBN. Sementara sisanya akan didanai dengan non-APBN.

"Tapi ini realisasi. Bila tidak tercapai bukan berarti kita gagal," jelasnya.

BACA JUGA: Pemerintah Permudah Pencairan Pinjaman Daerah

Endra menegaskan, pembangunan konstruksi adalah proyek berkelanjutan. Bila proyek yang dikerjakan belum layak untuk diresmikan, maka peresmiannya akan diundur untuk menjaga kualitas bangunannya.

"Jadi ini tidak seperti kita menyebarkan kartu. Konstruksi adalah pekerjaan menerus. Bila kita anggap tidak layak ya tidak kita resmikan dulu," terangnya.

Namun, dia mengaku optimis pembangunan ini akan tercapai. Hal itu terbukti dari target rencana strategis (renstra) pembangunan jalan tol pada 2015-2019 yan berdasarkan APBN adalah 1.000 km, namun PUPR memproyeksikan akan menyelesaikan 1.850 km.

"APBN kan 1.000 km, malah kami optimis bisa tercapai. PUPR sendiri punya proyeksi 1.850 km dan yang on-going ada 1.200 km. Jadi, bila ada ketelatan, itu bukan kegagalan proyek, tapi hanya menggeser waktunya sedikit," tutupnya.(sab/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Cara Kurangi Risiko Banjir di Kompleks Istana Presiden


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler