Tarif Angkot Naik 30 Persen Tunggu Diteken Ridwan Kamil

Rabu, 19 November 2014 – 10:19 WIB

jpnn.com - BANDUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) menyepakati adanya kenaikan tarif angkutan kota (Angkot) sebesar 30 persen. Tarif tersebut akan berlaku setelah ditanda tangani oleh Wali Kota Bandung.

"Hari ini (kemarin, red) telah disepakati kendaraan umum berbahan bakar solar naik Rp 2 ribu, premium naik Rp. 1000. Jadi rata-rata untuk jenis angkot kita naik 1.000 dari tarif lama menjadi tarif baru, jadi kenaikan rata-rata 30 persen," ujar Kepala Dishub Kota Bandung, Ricky Gustiadi di Kantor Dishub, Terminal Leuwipanjang, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Selasa (18/11) malam.

BACA JUGA: Buruh Naikkan Tuntutan UMK jadi Rp 2,5 Juta

Dia mengatakan, tarif baru ini akan mulai berlaku setelah ditanda tangani oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Tarif baru angkot ini juga akan mulai berlaku setelah ada penomoran Keputusan Walikota.

"Mudah-mudahan hari ini kita bisa menandatanganinya kepada Wali Kota dan besok dinomorkan kepwal (Keputusan Walikota)-nya, nanti kepwalnya masuk arsip daerah dan setelah dinomorin baru nanti berlaku," ujarnya.

BACA JUGA: Menteri Fery Desak Wali Kota Surabaya Sertifikatkan Surat Ijo

Lebih lanjut, ia mengatakan ketetapan ini setelah melakukan perundingan dengan semua lini dari mulai Organda, Koperasi angkutan dan Dishub. Pihak Organda, kata dia sudah menyepakati ketentuan angka tersebut.

"Jadi ini kenaikan sudah disepakati dari instansi dan DPC Organda Kota Bandung," tandasnya.

BACA JUGA: BBM Naik Rp 2 Ribu, Sopir Angkot Ngaku Tekor

Pihak Dishub pun akan mengawal pelaksanaan berlakunya tarif angkutan baru ini. Sebab, dengan adanya kenaikan ini, sering kali disalah artikan oleh sopir angkutan dengan menaikan tarif tidak sesuai aturan.

"Ini akan kita awasi pelaksanaannya, kita akan ada pengawasan langsung ke lapangan," ucapnya.

Dengan adanya penetapan tarif angkutan di Kota Bandung ini, Ketua DPC Organda Kota Bandung Neneng Juraedah menyetujui dengan penetapan angka yang diberikan oleh Dishub Kota Bandung.

"Penetapan tarif diajukan oleh kita 35 persen kenaikannya, tapi tadi hasil rapat ditetapkan diangka 30 persen dan kami sudah setuju," pungkasnya.

Neneng menuturkan, pengajuan awal kenaikan tarif angkutan di Kota Bandung sebesar 35 persen ini sudah melalui penghitungan organda dan koperasi-koperasi angkutan di Kota Bandung.

Menurutnya, angkutan umum di Kota Bandung hari ini akan tetap melayani masyarakat sebagaimana mestinya.

"Karena Pemerintah Kota minta untuk kondusif jadi kita support untuk tidak mengadakan aksi dan tetap beroperasi," katanya.

Hal senada pun diungkapkan ketua Kobanter Baru Dadang Hamdani, menurutnya, 31 trayek di bawah naungan Kobanter Baru tidak akan ikut mogok massal. Angkutan dari Kobanter akan tetap beroperasi.

"Dikhawatirkan nantinya sudah penumpang tidak ada dan nanti tidak terlayani gara gara mogok, nanti jadi antipasi, itu juga jadi pertimbangan kami," kata Dadang.

Menurut Dadang, ia beranggapan bahwa dengan adanya kenaikan ini tidak perlu melakukan aksi. Sebab, hal itu tidak akan mengubah keputusan Presiden yang telah menaikkan harga BBM.

"Berdasarkan pantauan di lapangan, kalau memang pengguna jasa angkutan dengan pengemudi sudah terjalin komunikasi yang bagus dan saling memahami, ya buat apa lagi kita demo," katanya.

Sesuai dengan instruksi dari Organda dan juga Dishub Kota Bandung untuk tidak melakukan aksi, pihaknya pun mendukung.

"Para pengusaha dan para operator koperasi yang ada di Kota Bandung, ya kita bersepakat bahwa Kota Bandung harus kondusif," katanya.

Menanggapi dibatalkannya aksi dari angkutan di Kota Bandung, Ricky Gustiadi pun memastikan bahwa besok angkutan di Kota Bandung akan berjalan kondusif dan angkutan umum di Bandung akan tetap beroperasi seperti biasanya.

"Saya sudah mengimbau dan berkomunikasi dengan ketua organda untuk tetap menjaga kondusifitas di Kota Bandung dengan tidak ada mogok dan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terbaik," katanya.

Satu hari setelah pengumuman kenaikan harga BBM, sejumlah angkot di Kota Bandung mengalami kenaikan tarif. Seperti tarif angkot jurusan Sadang Serang-Stasiun Bandung yang mengalami kenaikan tarif.

Sopir angkot Sadang Serang-Stasiun Bandung, Dadan Suryana (50) mengatakan, pihaknya menaikkan ongkos angkot sebesar Rp. 500. Menurutnya, hal ini dilakukan sebab menyesuaikan harga BBM yang sudah naik.

"Dari Sadang Serang sampai ke Stasiun biasanya Rp. 3500, dinaikin Rp. 500 jadi Rp. 4000 kalau ke Stasiun Bandung," kata Dadan.(mur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disdik Sebut Kabupaten Cirebon Kekurangan Ribuan Guru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler