jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif ojek online (ojol) yang berlaku mulai 10 September 2022.
Tarif baru itu tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 564 Tahun 2022 Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.
BACA JUGA: Asosiasi Protes soal Kenaikan Tarif Ojol, Ternyata Ini Alasannya
Salah satu pengguna ojol, Anita (28) mengaku keberatan dengan kenaikan tarif tersebut.
Dia mengaku sering mengandalkan ojol untuk mobilitas pulang pergi ke kantornya sehingga merasa keberatan dengan kenaikan tarif ojol yang membuat pengeluarannya membengkak.
BACA JUGA: Viral Ojol Harus Bayar Rp 1.000 Saat Antar Jemput di Stasiun Bekasi Timur, PT KAI: Bukan Pungli
"Kalau dihitung-hitung makin mahal pengeluaran sebulan buat berangkat kerja, belum lagi weekend keluar. Beban pengeluaran makin meningkat," ujar Anita, Kamis (8/9).
Anita mengatakan untuk beralih ke transportasi umum yang lebih murah dan menggunakan ojol saat keadaan mendesak saja.
Berikut rincian tarif ojol baru yang berlaku mulai Sabtu, 10 September 2022:
1. Zona I (Sumatera, Bali, dan Jawa)
- Biaya jasa batas bawah: Rp 2.000 per kilometer.
- Biaya jasa batas atas: Rp 2.500 per kilometer.
Biaya jasa minimal dengan rentang biaya jasa per empat kilometer pertama antara Rp 8.000 sampai Rp 10.000.
2. Zona II (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi/Jabodetabek)
- Biaya jasa batas bawah: Rp 2.550 per kilometer.
- Biaya jasa batas atas: Rp 2.800 per kilometer.
Biaya jasa minimal dengan rentang biaya jasa per empat kilometer antara Rp 10.200 sampai Rp 11.200.
3. Zona III (Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sekitarnya, Maluku dan Papua)
- Biaya jasa batas bawah: Rp 2.300 per kilometer.
- Biaya jasa batas atas: Rp 2.750 per kilometer.
Biaya jasa minimal dengan rentang biaya jasa per empat kilometer antara Rp 9.200 sampai Rp 11.000. (mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari