Tarik Pengunjung, Undang Grup Rock Scorpions

Laporan : AGUS MUTTAQIN, Magelang

Rabu, 29 Desember 2010 – 08:17 WIB
Candi Borobudur menjadi salah satu kawasan yang terkena semburan abu vulkanis letusan Gunung MerapiSaat itu, objek wisata yang dibangun pada abad ke-8 tersebut ditutup alias tak boleh dikunjungi pengunjung

BACA JUGA: Kiat Publik Sepak Bola Malaysia Bangkit dari Mati Suri

Bagaimana kondisinya sekarang?

 
SUPRIYADI, seorang guide, setengah berteriak meminta pengunjung mengosongkan kawasan arupadhatu
Dia dibantu beberapa petugas berseragam safari dari Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BKPB)

BACA JUGA: Hargobind Punjabi Tahilramani, Teroris yang Diusulkan Dapat Remisi Natal

Seorang petugas BKPB melalui pengeras suara juga sibuk mengingatkan agar pengunjung menjauhi lantai paling atas di puncak candi yang terdiri atas bangunan 72 stupa tersebut.
 
Toh, tidak seluruh pengunjung mengindahkan peringatan petugas BKPB itu
Sebagian pengunjung memang berjalan menjauhi arupadhatu, bahkan ada yang mulai turun ke lantai di bawahnya

BACA JUGA: Mahalli Bin Jazuli, Pemain Malaysia Keturunan Indonesia

Namun, beberapa pengunjung naik kembali ke arupadhatu begitu petugas BKPB meninggalkan mereka.
 
Pengunjung pun leluasa mengambil gambar dengan latar stupa indukMereka juga bebas merogoh bagian tubuh tertentu di arca Kunto BimoKonon, berkunjung ke Borobudur rasanya kurang lengkap jika tidak menyentuh Kunto BimoSebagian pengunjung meyakini, bila tangan mereka bisa menyentuh bagian tertentu patung itu, keinginannya akan dikabulkan.
 
Saat ini, pelataran arupadhatu memang ditutup untuk wisatawanSebab, di sana sedang dilakukan konservasi oleh BKPBBKPB merupakan lembaga di bawah Ditjen Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) yang bertugas melakukan konservasi candi Buddha
 
"Kalau abu vulkanis sudah tidak ada, saat ini sedang dilakukan konservasi rutin," kata Iskandar MSiregar, Kasi pelayanan teknis BKPB, Senin lalu (26/12).
 
Pembersihan abu vulkanis sudah selesai pada 21 Desember laluNah, konservasi rutin kali ini menangani rembesan air dan pembersihan kotoran di beberapa dinding batu di pelataran arupadhatu.
 
Saat terjadi erupsi (letusan) Merapi, ketebalan abu vulkanis yang menyelimuti kawasan candi mencapai 3?5 cmTingginya kandungan sulfur dalam abu vulkanis itu bisa menimbulkan korosi pada bebatuan candiTingkat keasamannya (ph) antara 4 hingga 5Padahal, dalam kondisi normal, ph batu candi tidak boleh di bawah 5Abu vulkanis juga mengandung silikaNamun, kandungan silika tidak terlalu merusak candi.
 
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWCBPRB), pengelola Borobudur, pun bergerak cepat dengan menetapkan kondisi tanggap darurat sejak terjadinya erupsi pada awal November hingga 21 DesemberTujuannya hanya satuYakni, secepatnya membersihkan abu vulkanis di kawasan candi
 
Masyarakat ikut berpartisipasi sebagai relawan dalam proses tanggap darurat ituElemen masyarakat tersebut, antara lain, personel TNI, Himpunan Pramuwisata, ASITA, Komunitas Buddha, mahasiswa arkeologi UI, serta relawan masyarakat lokal di sekitar candi.
 
Pembersihan dilakukan dengan teknik yang sederhanaPetugas BKPB maupun relawan menggunakan sikat, alat vacuum cleaner, hingga soda kue untuk menghilangkan sekaligus menetralkan abu vulkanis"Kami berupaya agar ph candi bisa naik menjadi enam," kata Iskandar.
 
Sehari sebelum selesainya masa tanggap darurat atau 20 Desember lalu, pengelola membuka kawasan candi untuk umumTak diduga, jumlah pengunjung terus membeludakPada hari pertama, tercatat 5.061 wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjungHari berikutnya (21/12) naik menjadi 8.581 orang.
 
Selanjutnya, pada 22 Desember, jumlah pengunjung menurun, yakni 7.951 wisatawan lokal dan 259 wisatawan asingBesoknya (23/12), pengunjung menurun lagi, yakni 6.985 wisatawan lokal dan 265 wisatawan asing
 
Meski begitu, jumlah pengunjung pascaerupsi Merapi itu masih jauh lebih besar dibanding kunjungan hari biasaPada hari biasa, jumlah pengunjung 2.000?3.000 orang dan 8.000 orang pada hari libur"Bisa jadi banyaknya pengunjung (pascaerupsi) itu merupakan dampak penjelasan kami di beberapa media, termasuk radio dan televisi, bahwa kondisi Borobudur sekarang sudah aman dikunjungi," kata Pujo Suwarno, kepala unit PT Taman Wisata Candi Borobudur.
 
Dia mengakui, meski ada tren positif, jumlah pengunjung pada Desember jauh di bawah kunjungan pada bulan-bulan sebelum terjadinya erupsiPada Desember 2008 dan 2009, misalnya, jumlah pengunjung mencapai 310.700 orang dan 292.064 orangPada Desember tahun ini (hingga 24 Desember), total pengunjung Borobudur baru menyentuh 76.155 orang.
 
"Kami berharap akhir tahun ini bisa menembus lebih dari 100.000 pengunjungKami sedang menyiapkan berbagai even untuk menaikkan jumlah kunjungan itu," kata Pujo.
 
Salah satunya, mengadakan pentas kesenian rakyat yang bekerja sama dengan Lesbumi NU dan menggelar wayang orang di panggung Aksobya (lapangan tepat di depan Candi Borobudur)Pengelola juga berencana mengadakan konser musik dengan mendatangkan grup rock legendaris Scorpions tahun depan.
 
"Kami masih menunggu izin dari Kementerian Budpar untuk rencana itu," kata Agus Canny, direktur pemasaran PT TWCBPRBKementerian Budpar masih meneliti sejauh mana getaran suara konser musik rock itu bisa memengaruhi kondisi fisik candi
 
Pujo mengakui, rata-rata pengunjung yang datang di Borobudur saat ini adalah mereka yang terikat dengan biro perjalananWisatawan yang berangkat sendiri umumnya tidak sebesar tahun-tahun lalu"Ini merupakan dampak langsung erupsi MerapiPengunjung masih khawatir dengan kondisi di sini," ujar pria asal Ponorogo tersebut.
 
Sebagaimana diketahui, selama terjadinya erupsi Gunung Merapi, akses jalur utama Jogja?Magelang memang terputus karena lahar dinginDitambah, putusnya Jembatan Srowol di Desa Adikerto, Muntilan, yang selama ini menjadi jalur alternatif wisatawan ke Borobudur dari JogjaNah, permasalahan pada jalur transportasi itulah yang sangat memengaruhi jumlah kunjungan ke Borobudur bulan ini"Mudah-mudahan setelah kondisinya normal jumlah kunjungan wisatawan ke Borobudur juga normal, bahkan meningkat," harap Pujo(*/c5/ari)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik Ayu Azhari dengan Anak-anaknya yang Tak Kunjung Berakhir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler