Tarik Trumpcare di Detik - Detik Terakhir

Minggu, 26 Maret 2017 – 23:50 WIB
Presiden AS, Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Donald Trump pernah berjanji repeal and replace alias menarik dan mengganti Obamacare saat berkampanye dalam perebutan kursi presiden AS.

Setelah sekitar tiga bulan menjabat, pria 70 tahun itu menghadapi kenyataan menyakitkan.

BACA JUGA: Wah...Kekayaan Donald Trump Merosot Triliunan

Rancangan undang-undang kesehatan (RUU) yang disusunnya atau Trumpcare ditarik saat detik-detik terakhir.

Ketua Kongres AS Paul Ryan membatalkan voting Trumpcare karena tidak yakin akan menang.

BACA JUGA: Kamera dan Laptop Dilarang Dibawa di Kabin Pesawat

Sejak dibahas, Trumpcare memang mendapat banyak penolakan. Termasuk kubu Partai Republik sebagai pendukung Trump.

Karena itu, meski mendominasi kongres (terdiri atas DPR dan senat), suara mereka tidak bulat.

BACA JUGA: Anak Presiden Dapat Kantor di Istana, Gajinya?

Daripada malu, Ryan pun membatalkan agenda pemungutan suara yang dijadalkan Jumat (24/3) waktu setempat.

"Kami sudah nyaris mengamankan jumlah suara yang cukup untuk mendukung RUU ini," begitu kata Trump di Oval Office.

Dia menyalahkan Demokrat yang tidak mendukungnya. Trump sepertinya lupa.

Republik menguasai 237 di antara 435 kursi di DPR dan 52 di antara 100 kursi di senat.

Tanpa suara dari Demokrat pun, Trumpcare bisa lolos.

"Trump menghadapi perpecahan di tubuh Republik karena dia tidak memahami mereka," kata John Pitney, profesor politik AS di Claremont-McKenna College.

Jika tidak diselesaikan, hal itu akan memengaruhi perjalanan pemerintahan mendatang.

Ryan sepertinya memahami hal tersebut. "Kalau kami (Republik) tidak bisa meloloskan RUU ini, bagaimana kami bisa meloloskan anggaran 2017 dan 2018," katanya.

Itu menjadi tamparan keras kedua bagi Trump sejak masuk Gedung Putih.

Meski berkali-kali mengutarakan akan menggunakan kemampuannya sebagai pengusaha dalam menjalankan pemerintahan, Trump sudah dua kali gagal.

Tamparan keras yang pertama adalah Muslim Ban yang dibekukan hanya beberapa hari setelah diberlakukan.

Partai Demokrat pun merayakan kemenangan itu. Ketua DPR Nancy Pelosy dari partai Demokrat menyatakan, Trumpcare gagal bukan karena kongres.

Namun, warga AS sendiri tidak menyukainya.

Berdasar polling terakhir yang dilakukan Quinnipiac University, 56 persen warga menolak. Hanya 17 persen yang setuju. (AP/AFP/CNN/sha/c21/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump Restui Langkah Perindo Mendukung Anies-Sandi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler