jpnn.com - Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah prihatin mendengar kabar tewasnya Muhammad Adam, taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang gara-gara dihajar seniornya.
"Ini pendidikan kedinasan tentunya aturan lebih khusus, pertama prihatin dan kedua harus menjadi koreksi kapolri untuk tradisi balas dendam jangan ada, seperti senior menyiksa junior," ujar Ferdi-sapaan Ferdiansyah di kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (19/5).
BACA JUGA: Hasil Autopsi, Paru-paru Adam Terluka
Pimpinan komisi bidang pendidikan itu mengatakan, seharusnya pendidikan kedinasan lebih bisa diarahkan, dan terpantau karena sistemnya lebih baik dibanding lembaga pendidikan lainnya.
"Artinya apa ketika diberikan pembebanan senior mengawasi juniornya sudah ada protap-nya, misalnya kalau ada kesalahan hanya diberi push-up," ujar politikus Golkar itu.
BACA JUGA: Taruna Akpol Tewas, Pukulan Keenam Membuat Adam Tak Sadarkan Diri
Karenanya, dia meminta pengawasan dari internal Akpol harus lebih ditingkatkan. Apalagi ketika sudah ada standar operasional prosedur, seharusnya yang dialami Adam tidak terjadi.
"Tinggal pengawasan yang lebih ketat dan ada hukuman (bagi yang bertindak di luar protap)," pungkas Ferdi.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Betapa Geramnya Kapolri dengan Kasus Tewasnya Taruna Akpol
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taruna Akpol Tewas dengan Luka Lebam di Dada dan Jari
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam