jpnn.com - jpnn.com - Keluarga Ari Pratama, taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makasar asal Trenggalek, Jawa Timur masih penasaran dengan penyebab kematian putra mereka.
Ari tewas pada 19 November 2016 lalu karena tenggelam di kolam renang.
BACA JUGA: Rano Lestarikan Masakan Khas Banten
Keluarga curiga korban tidak mati akibat tenggelam di kolam renang, karena terdapat sejumlah kejanggalan.
Saat tubuh jenazah dibuka dari peti jenazah, di tubuh Ari terdapat luka lebam pada bagian perut, serta mulut mengeluarkan darah segar.
Selain itu, pihak ATKP dinilai tidak memberikan informasi yang jelas.
BACA JUGA: Enam Juru Parkir Terjaring OTT Tim Saber Pungli
Saat mengirimkan jenazah ke rumah duka, pihak sekolah korban hanya menyerahkan dokumen berupa surat kematian dari klinik, serta surat keterangan
kronologi singkat meninggalnya korban yang dikeluarkan Brigade Infanteri Para Raider 3, Maros.
Gunawan, ayah Ari mengaku telah mengirimkan surat pengaduan ke Polresta Makassar yang ditembuskan ke Polda setempat, serta Kapolri.
BACA JUGA: Terlibat LGBT, Anggota Satpol PP Kena PHK
Namun, pengaduan itu justru tidak membuahkan hasil, karena Polresta menyatakan tidak memiliki wewenang untuk menangani kasus itu.
"Katanya lokasi kejadian berada di wilayah hukum Polres Maros," ujar Gunawan.
Sementara itu, dalam kronologi yang dijelaskan melalui surat, korban Ari ditemukan tenggelam di Kolam Renang Tirta Yudha Kariango, pada pukul 5 sore.
Sebelum kejadian, korban dan sembilan taruna ATKP Makasar berencana renang.
Namun, Ari menyampaikan kepada rekannya bahwa dia dalam kondisi tidak enak badan dan memilih untuk duduk di honai bersama salah satu rekannya, Fendi.
Tapi setelah itu pada pukul 5 sore, korban ditemukan tenggelam di kolam sedalam empat meter.
Korban akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di klinik setempat.(end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Berjuang, Bayi Nahas Ini Akhirnya Meninggal
Redaktur & Reporter : Natalia