jpnn.com, JAKARTA - Tim taskforce transformasi sepak bola Indonesia yang diketuai oleh Ketua Umum PSSI M Iriawan dan di bawah supervisi FIFA terus bergerak.
Mulai Rabu (9/11), tim taskforce ini akan bekerja maksimal untuk memastikan rumusan perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia beres dalam waktu dekat.
BACA JUGA: Aiptu Udi Cahyono Mengaku Dapat Pasokan Narkoba dari Oknum TNI
Tim taskforce ini sejak awal dibentuk memiliki beberapa tugas.
Mulai dari membuat rumusan yang tepat untuk tata kelola sepak bola Indonesia, dilanjutkan dengan sinkroninasi peran dan tanggung jawab dari setiap pemangku kepentingan sepak bola (PSSI, pemerintah dan kepolisian, klub peserta, dan penonton).
BACA JUGA: Hamdalah, Timnas Indonesia Bisa Pakai SUGBK saat Piala AFF 2022
Tugas selanjutnya ialah memberikan rekomendasi terkait perbaikan manajemen infrastruktur, pengamanan/penyelamatan, manajemen kerumunan, dan manajemen penonton. Terakhir, soal edukasi sepak bola.
Sejauh ini, Kementerian PUPR telah mengawali hasil kajiannya dan merekomendasikan kepada tim taskforce bahwa ada 22 stadion yang akan didahulukan untuk dilakukan perbaikan.
BACA JUGA: Timnas U-20 Indonesia vs Antalyaspor 3-2, Shin Tae Yong Puji Kerja Keras Pemain
Pertimbangannya, stadion tersebut berpotensial memiliki suporter atau penonton yang banyak terutama pada saat pertandingan bigmatch.
Karena itu, Kementerian PUPR telah menyusun tiga tim, dari pusat sampai daerah untuk merumuskan rencana kerja terkait perbaikan sepak bola di tanah air.
"Untuk itu, setiap departemen harus mengoordinasikan hasil kerja dengan departemen lain di dalam Satgas," tutur Iriawan.
Sementara itu, dari pihak Polri sejauh ini telah selesai melakukan sinkronisasi dan harmonisasi, termasuk kordinasi dengan Interpol terkait pengamanan untuk kegiatan-kegiatan internasional.
"Mulai 9 November, tim taskforce akan bekerja di Crisis Center di GBK Arena yang disiapkan oleh Kemenpora," tandas Iriawan. (dkk/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad