jpnn.com, JAKARTA - Salah satu arus kuat yang harus dicermati di era globalisasi ini adalah perginya orang-orang pintar dalam berbagai tingkat usia (brain drain) demi aktualisasi diri dan kehidupan yang lebih menjanjikan. Berbagai alasan dikemukakan namun yang pasti sebahagian dari mereka kemudian tidak pernah kembali ke Tanah Air.
Demikian antara lain refleksi Ketua Forum Komunikasi Alumni PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) Hermawi Taslim saat berbicara di depan Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani, di Graha Bethel, Jakarta, Kamis (24/8).
BACA JUGA: PMKRI Harus Konsisten Bersikap Kritis Konstruktif
Menurut Taslim, keadaan ini membuat kita akan semakin lambat dalam mengejar ketertinggalan karena orang-orang pintar yang seharusnya sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan justru meninggalkan Tanah Air.
BACA JUGA: ACTA Nilai Telah Terjadi Kriminalisasi Tokoh Penentang Ahok
Oleh karena itu, menurut salah seorang Ketua DPN Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) itu, harus diciptakan kondisi yang kondusif dan nyaman agar putra-putri terbaik bangsa ini betah dan mau kembali setelah menimba ilmu dan pengalaman di berbagai negara.
BACA JUGA: Ini Peran Tokoh Penerima Bhinneka Tunggal Ika Award
Di tempat yang sama, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, Marten Napang menekankan pentingnya visi misi founding father sebagai acuan dan pedoman dalam pengelolaan negara. Hal tersebut diperlukan agar kita tetap on the track sesuai dengan Pancasila yang sudah menjadi konsensus bersama.
Forum tersebut mengangkat tema "Proklamasi 17 Agustus: Refleksi Visi Misi Founding Father”. Puluhan tokoh Kristiani hadir dalam diskusi ini, antara lain mantan Wakil Ketua Dewan Pers Leo Batubara, mantan Hakim Agung HP Panggabean serta mantan petinggi TNI AL Laksda TNI (Purn) Bonar Simangunsong.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah 12 Tokoh Penerima Bhinneka Tunggal Ika Award 2017
Redaktur & Reporter : Friederich