Tat Twan Asi, Semangat Baru Sanur Village Festival 2016

Jumat, 26 Agustus 2016 – 10:22 WIB
Ida Bagus Gede Sidharta Putra. Foto: sanurvillagefestival

jpnn.com - BALI – Selalu ada tokoh di balik layar yang sangat kuat dalam sebuah kisah sukses. Kesuksesan Sanur Village Festival (SVF) 2016 yang digelar di Maisonettee Area Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali 24-28 Agustus 2018 juga ada arsiteknya.

Mau tahu? Siapa lagi kalau bukan Ida Bagus Gede Sidharta Putra, Chairman of SVF 2016.

BACA JUGA: Tembus 1200 Atlet, 50 Negara, 2000 Kamar di Ironman 70.3 Bintan

Dia pula yang selama 11 tahun mengawal dan menjadi motor penggerak  SVF sejak tragedi bom Bali 2005. “Kami membuat festival ini untuk mengangkat kembali pariwisata Sanur, Bali dan Indonesia yang saat itu hancur oleh bom,” ungkap Ida Bagus Gede Sidharta Putra.

Kala itu semua industri pariwisata di Bali mati suri. Tidak banyak wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus)  yang berkunjung ke Bali.

BACA JUGA: Arcandra: Semoga Aku Bisa Menerima Apapun KeputusanMu, ya Allah

Dampak ledakan itu sangat besar, dan lama. Iklim berbisnis di pariwisata ikut terkena getahnya, pendapatan masyarakat juga terus merosot. Semua pihak prihatin dan harus menerima nasib sial.

Karenanya Gede menginisiasi SVF. “Festival yang dilakukan dengan kebersamaan ini pelan-pelan bisa mengangkat kembali keberadaan kita,” kata dia yang juga pemilik Griya Santrian itu.

BACA JUGA: Demi Kredibilitas Jokowi, Ini Warning Misbakhun ke Sri Mulyani

Dari waktu ke waktu, festival ini terus disempurnakan. Dia berterima kasih kepada Walikota Denpasar kala itu, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang kini menjadi menteri koperasi dan UKM.

Gede juga sangat terbantu karena kini selama dua penyelenggaraan SVF disupport Kementerian Pariwisata. Kementerian yang kini dipimpin Arief Yahya itu benar-benar mendukung kesuksesan SVF.

“Pak Menpar Arief Yahya ini sangat peduli dengan Sanur Village Festival ini. Sudah dua tahun berturut-turut membuka festival ini. Luar biasa! Terima kasih,” jelas Gede.

Kini, popularitas Sanur Village Festival 2016 semakin ngetop. Volume peserta SVF 2016 yang bertema Tat Twam Asi itu juga semakin banyak dan variatif.

“Semakin besar, semakin banyak pengunjungnya. Sanur yang semula event lokal, sekarang sudah bisa mempromosikan Denpasar, dan Wonderful Indonesia. Tentu dengan digital media yang semakin borderless, tidak berbatas oleh waktu dan ruang lagi,” kata dia.

Gede menambahkan, tema Tat Twam Asi adalah buah pikirnya untuk memberi label festival tahun 2016 ini. Setiap tahun temanya berubah dan terus disesuaikan dengan perkembangan aktual.

Tat Twam Asi merupakan dari bahasa Sansekerta. Artinya: kamu adalah aku, aku adalah kamu.

Apa makna di balik kata-kata itu? “Kami ingin saling menghormati, saling memiliki, saling menghargai, saling menjaga, agar Sanur tetap bersih, lestari, rukun, tenang dan nyaman. Kita memiliki Sanur, dan Sanur juga memiliki kita. Dalam suasana seperti itu, dari Sanur ini akan melahirkan kreativitas yang tiada henti,” jelas IB Gede Sidharta penuh semangat.

Tahun ini, menurut dia, SVF lebih banyak mengagendakan kegiatan sport tourism di Sanur. Ada sekitar 20 event selama festival yang sudah dimulai sejak 14 Agustus itu.

Sebagai tahun sport tourism, maka dia menggandeng perusahaan aplikasi dari Hong Kong untuk mempromosikan I Discover yang berisi tentang jalur sepeda, jalur jalan kaki atau jalur trekking di kawasan Sanur. Mereka tidak sekadar berolahraga sepeda di Sanur, tetapi ada kunjugan ke beberapa heritage site yang ada di sana.

Kegiatan yang sudah dirancang dan dipublikasikan antara lain Sanur Golf Tournament, Environmental Care, Under Water Festival, Fishing Contest, Sanur Kite Festival, Sport Competition, Bali International Triathlon, Phono Competition, Fun Beach Games, Sanur Creative Expo, Food Festival, Jazz Festival dan Yoga.

“Triathlon yang sudah kami buat ada 1.800-an peserta. Lalu belum lama juga ada Inter Hash dengan 6.000 peserta. Bukan hanya Sanur yang hidup, tetapi Bali juga semakin hidup,” ungkapnya.

Sementara Rainier H Dauly, pebisnis yang bergerak di hospitality, entertainment, dan investment juga menyambut gembira terselenggaranya Sanur Village Festival 2016 ini. Rainer yang juga pemilik The Oasis Lagoon di Sanur, Bali itu optimistis perkembangan pariwisata Indonesia akan terus maju dan berkembang.

“Saya melihat dan merasakan festival ini semakin memperkuat Sanur sebagai community based tourism,” kata Rainier yang lulusan UI Jakarta itu.

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra juga men-support kegiatan ini sejak 11 tahun lalu guna mendorong iklim pariwisata yang menjadi kekuatan Bali. Dia mengapresiasi Yayasan Pembangunan Sanur yang dipimpin oleh IB Gede Sidharta Putra karena telah membuat SVF semakin dikenal di seluruh dunia.

“IB Gede Sidharta itu orangnya kecil, tapi ide-idenya besar!” kata Rai Mantra.

Banyak tokoh yang juga hadir dalam momentum pembukaan festival itu. Termasuk anggota DPR RI  Ida Bagus Putu Sukarta. Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Hermawan Kertajaya, Ibu Bintang Puspayoga, Wali kota dan pimpinan DPRD Kota Denpasar, beberapa bupati di Bali, para konsul jenderal negara lain, Bali Tourism Board, pengurus PHRI, serta para pelaku bisnis pariwisata di sana. Suasananya sangat kompak, kekeluargaan, nyaman dan damai.  

Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji konsistensi pelaksanaan SVF. Menurutnyam SVF merupakan sebuah rangkaian event yang semuanya tergarap secara profesional dengan tingkat hospitality yang sangat detail dan berselera.

“Inilah yang harus ditularkan ke banyak destinasi baru di tanah air. Saya sering menyampaikan ke banyak daerah, contohlah Sanur yang sukses menggarap community based dan bergerak cepat dengan digital," ujar Arief Yahya.(adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Gembira untuk Diaspora yang Ingin Kewarganegaraan Ganda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler