jpnn.com, JAKARTA - Deputi Badan Pembinaan Jaringan Konstituen DPP Partai Demokrat (PD) Taufiequrachman menduga Moeldoko mendapatkan dukungan dari kekuatan besar. Sebab, kata dia, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) itu berani terlibat aktif dalam gerakan kudeta di PD.
"Saya pribadi menduga, ada kekuatan lain yang besar di belakang Moeldoko yang mem-backup dirinya," kata Taufiequrachman ditemui awak media di kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3).
BACA JUGA: Hati-hati Saat Berhenti di Jalan Raya Puncak Bogor, Firman Mulyadi jadi Korbannya
Dia mengatakan, secara hitung-hitungan politik, di Demokrat masih bercokol Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Majelis Tinggi.
Menurut dia, Presiden keenam RI itu pernah memberikan jabatan Panglima TNI pada Moeldoko.
BACA JUGA: Puluhan Pemuda di Serang Berkumpul, Bersorak Sambil Mengacungkan Celurit
Selain itu, Moeldoko merupakan junior SBY saat berdinas di TNI.
Tercatat Moeldoko angkatan 81 di TNI, sementara itu SBY angkatan 73.
BACA JUGA: Ini Arca Makuta Raja, Begini Kisahnya
Namun, Moeldoko malah mengangkangi SBY bersama PD. Sebab, Moeldoko mau menerima mandat sebagai Ketum PD melalui hasil KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3) kemarin.
"Saya tidak bisa habis pikir seberani itukah seorang junior kepada seniornya. Bahkan, seseorang yang pernah melantik dirinya sebagai panglima TNI," kata Taufiequrachman.
Namun, Taufiequrachman tidak memerinci secara detail kekuatan besar yang dimaksud. Dia justru menilai masyarakat bisa menerka kekuatan besar tersebut.
"Saya belum bisa menjelaskan secara pasti siapa kekuatan besar itu. Tetapi saya yakin hari ini nalar masyarakat sudah bisa menebak dan mengira siapa sesungguhnya yang berada di balik Moeldoko," kata dia. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan