LUCKNOW - Taufik Hidayat akhirnya menutup tahun 2012 dengan kesuksesanDia berhasil meraih gelar tunggal putra yang menjadi satu-satunya gelar bagi Indonesia di ajang India Grand Prix Gold setelah memenangi partai final, Minggu (25/12).
Dalam pertandingan yang digelar di Babu Banarasi Das Indoor Stadium, Lucknow, India, Dia sukses menekuk pemain tuan rumah Sourabh Varma dengan skor 21-15, 21-18.
"Saya senang dengan gelar ini terutama untuk mempertahankan rangking saya
BACA JUGA: Deltras Tak Lagi Pakai Putra
Mudah-mudahan di tahun depan bisa semakin baik menuju Olimpiade," ujar Taufik melalui pesan singkat, tadi malam (25/12).Menjadi unggulan kedua dalam pertandingan kemarin, Taufik di game pertama sempat keteteran menghadapi Varma
BACA JUGA: Sriwijaya Serobot Along-Ridhuan
Tapi, dengan keuletan dan pengalamannya, dia berhasil membalikkan keadaan dan menutup game pertama dengan 21-15.Di game kedua, pertandingan langsung ketat dari awal
BACA JUGA: Tolak KLB PSSI, Menpora Dianggap Ngawur
Tapi, lagi-lagi Taufik menujukkan kelasnya dan berhasil membalikkan keadaan untuk menyudahi pertandingan dengan skor 21-18.Hasil ini pun menegaskan bahawa Taufik belum habis dan masih layak untuk menjadi bagian tim bulu tangkis Indonesia menuju kualifikasi Piala ThomasItu juga diakui oleh Sekjen PB PBSI Yacob RusdiantoDia melihat Taufik masih salah satu yang terbaik di Indonesia karena belum ada pemain muda yang mampu melewati prestasinya.
"Tentu dia masih menjadi pilihan utama kamiGelar ini menegaskan bahwa Taufikmasih pantas berada di timnas untuk meraih piala Thomas," tuturnya.
Indonesia sebenarnya bsia membawa pulang tiga gelarSayang, dia dua partai final yang dihelat di ganda campuran dan ganda putra, wakil Indonesia menelan kekalahan.
Di ganda campuran, pasangan non unggulan M Rijal/Debby Susanto tak mampu mengalahkan unggulan pertama asal Thailand Sudket Prapakamol/Saralee ThoungthongkamMereka takluk setelah bertarung ketat selama satu jam dengan skor 21-16, 18-21, dan 11-21
Pertarungan sengit juga diperlihatkan oleh pasangan ganda putra Andrei Adistia/Christopher RusdiantoMereka tak gentar meladeni permainan unggulan pertama asal Jepang Shoji Sato/Naoki KawamaeAlhasil pertandingan pun sampai rubber game dan ditutup dengan skor 17-21 21-21 21-23 untuk Shiji/Naoki.
Yacob melihat raihan satu gealr ini sudah cukup bagusDia melihat pemain pelapis Indonesia masih kurang pengalaman untuk menaklukkan para unggulan pertama di turnamen sekelas Grand Prix Gold ini"Hasil ini bagusHarus diakui pemain muda kami masih kalah pengalaman," terangnya.
Menurut Yacob, sampainya dua pasangan tersebut ke partai final saja sudah cukup bagusDari awal mereka tidak diperhitungkan karena pengalaman bertanding mereka di luar negeri sangat minim dan harus bertemu pamain-pamain unggulan.
"Mengejutkan sekali, tapi mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki semnagat tinggi untuk menyumbangka yang terbaik bagi Indonesia jika mendapatkan kesempatan dikirim ke luar negeri," tandasnya(aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persebaya IPL Permak Lini Depan
Redaktur : Tim Redaksi