jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPP Partai Golkar Taufik Hidayat menduga tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju yakni Pratikno, Pramono Anung dan Luhut Panjaitan melakukan intervensi terhadap penyelenggaraan Munas Golkar.
Taufik pun menyebut perhelatan demokrasi di Munas telah dirusak oleh Pratikno dkk. "Demokrasi Munas Golkar dirampok Pratikno Cs. Terungkapnya pertemuan Mensesneg, Menko Maritim dan Menseskab, dengan para Ketua DPD menandakan para menteri ini campur tangan terhadap Munas Golkar," kata Taufik, Sabtu (30/11).
BACA JUGA: Tiga Menteri Diduga Intervensi Munas Golkar, Begini Reaksi Istana
Menurut Taufik, campur tangan ketiga menteri itu sangat berbeda dengan sikap Presiden Joko Widodo yang memberikan kebebasan internal Golkar untuk menentukan sendiri pemimpinnya.
"Tindakan Pratikno dkk adalah ilegal dan tidak bertanggung jawab. Mereka memanipulasi laporan kepada presiden bahwa internal Golkar mengharapkan Airlangga Hartarto menjadi Ketum, kepada para ketua DPD mereka mengklaim Pak Presiden maunya AH menjadi Ketum," papar Taufik.
BACA JUGA: Dituding Dukung Airlangga jadi Ketum Golkar, Mensesneg Pratikno Bilang Begini
Menurut Taufik, selain manipulator, ketiga pembantu Presiden Jokowi ini sudah bertindak di luar sistem. Parpol adalah institusi kenegaraan maka sudah semestinya penanganannya oleh pemerintah pun masuk ke dalam sistem. "Dalam hal ini menteri yang diatur dalam UU untuk bisa terlibat dalam Munas Parpol adalah Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hukum dan HAM," ucapnya.
Mantan Ketua Umum PB HMI ini juga mengungkapkan, minat Golkar menggelorakan aspirasi yang sangat kuat untuk memilih pemimpin yang bersih, tak terlihat masalah hukum sehingga bisa dicalonkan sebagai presiden atau wapres pada Pilpres 2024.
BACA JUGA: Politikus Senior Golkar Minta Menteri-menteri Jokowi Tak Merecoki Munas
"Dengan mendorong AH sebagai calon Ketum, maka Pratikno dkk merusak demokrasi, apalagi hal itu bertentangan dengan sikap Presiden Jokowi sendiri. Karena itu menurut saya bila terjadi perpecahan nantinya Pratikno cs perlu direshuffle," pungkasnya. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek