Taufik Madjid: Strukturalisasi Buat Pemerintahan Jadi Lincah, Kuat dan Melayani dengan Cepat

Selasa, 22 Juni 2021 – 14:05 WIB
Sekjen Kementerian Desa PDTT Taufik Madjid didampingi Kepala Biro Kepegawaian Fajar Tri Suprapto membuka pelaksanaan Assessment Center di lingkungan Kemendes PDTT dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Foto: Humas Kemendes.

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid menilai peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sangat penting.

Untuk itu, dia mengajak para peserta kegiatan 'Assesment Potensi' untuk tidak jemu-jemu meningkatkan kompetensi yang dimiliki.

BACA JUGA: Jokowi Sudah Menolak, Kenapa Gerakan Dorong Presiden 3 Periode Masih Muncul?

Kegiatan dilaksanakan oleh Biro Kepegawaian dan Organisasi Kemendes PDTT di Jakarta, Selasa (22/6).

Taufik Madjid dalam sambutannya juga mengatakan pihaknya akan terus melaksanakan arahan presiden berkaitan dengan reformasi birokrasi.

BACA JUGA: Ada Permintaan Wapres Soal Sertifikasi Halal buat BPJPH dan LPPOM MUI, Begini

"Membentuk ASN yang berkompetensi, memiliki daya saing dan memberikan sesuatu yang terbaik untuk kementerian, negara dan bangsa," ujar Taufik.

Menurutnya, banyak hal yang sudah dilakukan Kementerian Desa PDTT selama ini.

BACA JUGA: 500 Sukarelawan Mengikuti Latihan Militer, Disiapkan Sebagai Komponen Cadangan

Antara lain, melaksanakan reformasi birokrasi sesuai visi misi Presiden Joko Widodo poin ke 4.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Nomor 384/2019 tentang Langkah Strategis dan Konkret Penyederhanaan Birokrasi.

Taufik Madjid berharap semua bentuk pelayanan dapat dilaksanakan secara cepat dengan adanya restrukturisasi tersebut.

"Dengan dilakukannya strukturalisasi diharapkan pemerintahan menjadi lincah, kuat, ramping, responsif, akurat dan melakukan pelayanan dengan cepat," ucapnya.

Kegiatan Assesment Potensi dilaksanakan dalam beberapa gelombang dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Yakni, memperhatikan jarak antarpeserta. Kemudian, setiap meja hanya satu orang peserta.

Penyemprotan disinfektan pada kursi dan meja juga dilakukan sebelum dan sesudah tes.

Kemudian pengukuran suhu tubuh sebelum masuk dan disediakan hand sanitizer.

Jumlah peserta maksimal 25 persen dari kapasitas ruangan.

Setiap peserta menggunakan masker medis dan tidak diperkenankan memakai masker kain.

Gelombang pertama dilaksanakan pada 22 sampai 23 Juni 2021 dengan maksimal 50 peserta.(*/JPNN)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler