jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek berkolaborasi dengan Google menghadirkan kembali program Bangkit 2022.
Upaya Google yang didukung GoTo, Traveloka, dan Deeptech guna mencetak talenta-talenta digital yang siap menghadapi tantangan masa depan, berinovasi, dan meniti karier berbasis teknologi.
BACA JUGA: Pejabat Kemendikbudristek Terkejut Melihat Kemampuan Para Guru, Ternyata
“Bangkit 2022 akan menjadi sarana untuk mencetak talenta-talenta digital Indonesia yang mampu memahami, menguasai, dan memanfaatkan teknologi," kata Plt Dirjen Diktiristek Nizam dalam taklimat media daring, Senin (6/12).
Tidak sekadar menjadi pengguna, tetapi Indonesia pun mampu berperan aktif dalam menciptakan teknologi itu sendiri.
BACA JUGA: Godok RUU Media, Indonesia Sasar Potongan Kue Lebih Besar dari Google Cs
Melalui Bangkit 2022 mahasiswa akan diajak untuk mendalami Machine Learning, Mobile Development, dan Cloud Computing. Kemampuan berbasis teknologi ini sangat diperlukan di masa depan.
"Ini selaras dengan program pemerintah mewujudkan 15 juta talenta digital pada 2035,” terang Nizam.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Minta Guru Mengawal Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Digital
Nizam melihat adanya potensi pada project berkelanjutan yang dilakukan Bangkit bersama Google. Proyek yang dilakukan itu luar biasa sekali pada inovasi yang dikerjakan mahasiswa sehingga potensial sekali untuk menjadi suatu aplikasi yang dikembangkan.
Lebih lanjut Nizam mengatakan bahwa ada sekitar 500 project yang dihasilkan mahasiswa. Kemudian dari 500 aplikasi tersebut diseleksi 15 terbaik yang mendapatkan pendanaan kolaborasi antara Google dengan Kedaireka.
Pada kesempatan sama, Head of Brand Marketing Google Muriel Makarim menguraikan Bangkit merupakan program kesiapan karier yang didesain sejak 2019 oleh Google dan didukung sepenuhnya oleh GoTo dan Traveloka sebagai founding partner. Program ini menjawab kesenjangan talenta di perusahaan teknologi di Indonesia.
Bangkit didesain untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan, baik dari aspek teknologi maupun soft skills, guna menunjang karier dan menciptakan inovasi di perusahaan teknologi kelas dunia dan perusahaan rintisan Indonesia.
Bangkit 2022 akan berlangsung sedikitnya selama 900 jam pelajaran dalam waktu 18 minggu. Selain itu, peserta aktif juga akan mendapatkan transkrip nilai untuk konversi 20 SKS.
Peserta yang berhasil memenuhi kriteria kelulusan bisa meraih tawaran kerja via Bangkit Career Fair dan juga peluang mengambil ujian sertifikasi dari Google seperti Associate Android Developer, Associate Cloud Engineer dan TensorFlow Developer.
"Kuotanya 3.000 peserta. Terbuka bagi seluruh mahasiswa S1/D4 yang benar-benar siap menempa diri dengan sungguh-sungguh. Batas daftar Jumat, 31 Desember 2021," pungkas Nizam. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad