jpnn.com, JAKARTA - Indonesia sebagai negara yang terletak di wilayah ring of fire rawan mengalami bencana. Oleh karena itu, paradigma masyarakat mengenai perlu atau tidaknya menggunakan produk asuransi umum harus mulai diubah saat ini.
Tingginya potensi bencana alam di Indonesia membuat faktor ketidakpastian soal keamanan aset menjadi sangat tinggi.
BACA JUGA: Sunarso: Pekerja Perempuan BRI Duduki Jabatan Strategis
BRI Grup saat ini menyediakan produk asuransi yang ramah bagi kantong masyarakat melalui PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance).
CEO BRI Insurance Fankar Umran menyatakan, perusahaannya memiliki produk asuransi umum yang andal dan terjangkau bagi masyarakat, terutama untuk pelaku UMKM.
BACA JUGA: Kisah Kartini BRI dari Mamuju, Semangat Mantri Usra untuk Pulihkan UMKM Pasca-gempa
Diharapkan dengan produk asurasi terjangkau tersebut UMKM mampu melindungi dirinya dari musibah yang dapat muncul sewaktu-waktu.
“Jangan pernah berpikir rugi (untuk membeli asuransi) karena sebenarnya tidak mahal juga," ujar dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (22/4).
Fankar mencontohkan, untuk asuransi rumah dari kebakaran misalkan, nasabah hanya perlu bayar Rp 300 ribu untuk harga hunian Rp 1 miliar.
"Memang kita mau terjadi kebakaran? Nah jadi jangan berpikir rugi karena itu adalah sesuatu yang unpredictable," kata dia.
Dia mengatakan, sebaiknya masyarakat bisa mencadangankan uang untuk hal yang tidak diinginkan itu.
"Daripada membuat tabungan Rp 1 miliar (untuk beli rumah lagi) belum tentu berapa lama bisa jadi,” ujar Fankar.
Menurut dia, dengan produk asuransi berbiaya Rp 40 ribu per tahun, UMKM mampu mendapatkan perlindungan.
Melalui produk asuransi umum mikro ini, lanjut Fankar, nasabah mendapat jaminan pergantian kerugian sebanyak Rp 5 juta-Rp 15 juta dari BRI Insurance apabila dalam kurun satu tahun menjadi korban bencana.
Fankar juga menyebutkan, perhatian besar yang diberikan oleh BRI Insurance terhadap segmen UMKM sejalan dengan strategi BRI sebagai perusahaan induk yang memiliki komitmen terhadap pemberdayaan UMKM.
"BRI Group selalu berupaya menjamin dan memenuhi segala kebutuhan masyarakat, terutama pelaku UMKM sebagai aktor ekonomi dominan di Indonesia," beber dia.
Selain itu, kata Fankar, BRI Insurance juga memiliki perlindungan khusus untuk bencana alam. Melalui asuransi ini, BRI Insurance hendak menjamin keamanan aset masyarakat apabila tiba-tiba nasabah menjadi korban dari bencana alam.
Dia menyebut, saat ini BRI Insurance sudah memiliki perluasan, sehingga masyarakat bisa melihat posisi kerawanan di masing-masing wilayah masyarakat.
"Silahkan dilihat kita ini ada di posisi rawan apa? rawan bencana kebakaran, longsor, banjir, macam-macam. Jadi lihat risiko yang mengancam kita yang dekat. Karena bencana itu walaupun tidak diduga tetapi sebenarnya bisa diprediksi,” ujar Fankar.
Menurut Fankar, masyarakat Indonesia harus mulai berpikir untuk memiliki perlindungan aset dari ancaman bencana sebelum musibah terjadi. Selama ini, dia menyebut masih banyak masyarakat yang baru sadar untuk memiliki asuransi bencana justru setelah menjadi korban.
Dia juga mengatakan, saat ini masyarakat mayoritas mengenal asuransi jiwa. Kemudian, lanjut Fankar, saat pandemi datang dan masyarakat sadar bahwa asuransi kesehatan juga sangat penting.
"Padahal sebenarnya dengan bencana pun menyadarkan kita bahwa ada asuransi (bencana) yang tidak kalah pentingnya untuk kita pasang. Kenapa? Karena asuransi properti itu sangat murah,” kata Fankar.
Sebagai informasi, hingga akhir 2020 BRI Insurance telah memiliki jaringan kerja di seluruh Indonesia,
BRI Insurance terdiri dari 22 Kantor Cabang Konvensional, 1 Kantor Cabang Syariah, 8 Marketing Representative Office, 2 Representative Office Syariah, 45 Marketing Channel dan 11 Marketing Office Syariah.
Sementara itu dari sisi kinerja, per 31 Desember 2020 BRI Insurance membukukan total aset sebesar Rp 3,05 triliun meningkat 18,22 persen dibanding 31 Desember 2019 senilai Rp 2,58 triliun. Premi bruto BRI Insurance pada 2020 tercatat sebesar Rp 1,77 triliun, naik 3,80 persen dari 2019 yang sebesar Rp 1,71 triliun.
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elvi Robia