TDL Dinaikkan, PLN Dimudahkan

Selasa, 17 Agustus 2010 – 00:17 WIB

JAKARTA - Pemerintah sudah memastikan akan kembali menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 15 persen dan mulai berlaku awal 2011Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan masih lebih rendahnya TDL dengan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik

BACA JUGA: Laba PLN Turun 1,2 Persen

Selain itu, Pemerintah ingin mengurangi beban subsidi yang selama ini lebih banyak salah sasaran.

"Asumsi di APBN 2011 memang kita naikkan
Ini sudah kesepakatan bersama dan nanti akan tetap dibicarakan dengan DPR hingga Oktober

BACA JUGA: Bakrieland Development Investasi Rp 5,5 Triliun

Nanti mulai berlaku diawal 2011
Kita naikkan TDL dengan banyak pertimbangan," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo pada wartawan dalam jumpa pers tentang nota keuangan RAPBN 2011 di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin (16/8).

Untuk itu, beberapa langkah pun telah disiapkan Pemerintah bersama PT PLN dalam rangka menurunkan BPP tenaga listrik

BACA JUGA: Bazar Matahari Dipadati Masyarakat

Upaya yang dilakukan antara lain melalui kenaikan TDL 15 persen yang akan diberlakukan mulai awal 2011, program penghematan listrik melalui penurunan susut jaringan, optimalisasi penggunaan gas, serta menerapkan TDL sesuai dengan harga keekonomian.

Selain itu, dalam nota keuangan RAPBN 2011 Pemerintah juga akan melakukan pembenahan pada PT PLNTermasuk memberikan berbagai kemudahan guna menjaga agar PT PLN tidak mengalami kesulitan likuiditas dan pendanaanHal ini merupakan upaya agar kondisi keuangan PT PLN semakin baik dan bankable, yang ditunjukkan dengan indikator consolidated Interest Coverage Ratio (CICR) di atas 2 persen.

Ditambahkan Menkeu, tingkat CICR di atas 2 persen diperlukan PT PLN agar dapat memenuhi syarat untuk melakukan penerbitan global bond di pasar internasionalPendanaan dari obligasi atau pinjaman di pasar internasional tersebut diperlukan untuk pembangunan pembangkit listrik yang merupakan faktor penting dalam menjamin ketersediaan pasokan listrik.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa menambahkan, fokus pemerintah saat ini ini adalah dengan membuka peluang investasi di bidang kelistrikan melalui Public Private Partnership (PPP)"Sebanyak mungkin kita akan mengundang investor, agar elektrifikasi kelistrikan setiap tahunnya bisa tumbuh 10 persenBagaimanapun yang harus kita pikirkan adalah masih banyaknya yang belum menikmati listrik," ujar Hatta Radjasa.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Sumbang Laba Rp 8,7 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler