JAKARTA — Bukan hanya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mengalami lonjakan, pemerintah juga harus mengantisipasi kenaikan subsidi listrikDalam APBN-P 2011, pemerintah mengajukan kenaikan subsidi listrik mencapai Rp 25,6 triliun
BACA JUGA: Target Lifting Minyak Dipangkas
Yakni dari Rp 40,7 triliun dalam APBN 2011 menjadi Rp 66,4 triliun di APBN-P 2011.Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Bambang Brodjonegoro pada wartawan di Jakarta, Rabu (6/7) mengatakan, subsidi listrik membengkak karena pemerintah tidak bisa menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) karena tidak mendapat persetujuan DPR RI di awal tahun.
‘’Ada tiga penyebab naiknya subsidi listrik, pertama kurangnya pasokan gas
BACA JUGA: 2011, Pemerintah Klaim 169 Proyek MP3EI Berjalan
Baik batu bara maupun BBM,’’ kata BambangBambang menjelaskan TDL bisa dinaikkan jika DPR memberikan persetujuan, Itu pun dilakukan kata dia, harus di awal tahun
BACA JUGA: Presiden Berharap JSS jadi Ikon Indonesia
‘’TDL harus ditentukan di awal tahun, tidak ada pasal yang memberikan kelonggaran pada pemerintahJadi 2011 tidak ada kebijakan kenaikan TDL sehingga pemerintah harus menambah subsidi,’’ kata Bambang.Sementara itu terkait keterlambatan proyek 10 ribu MW tahap pertama, juga mendapat perhatian serius dari Presiden SBY saat membuka rapat MP3EI di Sekretariat Negara.
SBY mengaku sudah mendapatkan berbagai laporan yang menghambat terealisasinya proyek 10 ribu MW yang dialami PLNUntuk itulah kepada Menteri terkait diinstruksikan SBY segera mencarikan solusi yang cepat dan tepat agar tidak menekan beban subsidi BBM.
‘’Saya mengkhawatirkan bila tidak cepat diantisipasi, proyek 10 ribu MW tahap kedua bisa berantakanSaya minta menteri terkait segera turun ke lapangan mencari permasalahannya dan segera mengantisipasi penyebabnya,’’ kata SBY(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penambahan Pelanggan Harus Diimbangi Daya Pembangkit
Redaktur : Tim Redaksi