jpnn.com - PUTUSSIBAU- Anjloknya harga jual karet membuat masyarakat di Kalimantan Barat menebang pohon-pohon karetnya. Mereka lebih memilih menanam pohon sawit dan purik.
Idol, petani karet asal Bunut Hilir, Kalbar, menuturkan harga karet beberapa tahun ini terus saja anjlok. Saat ini, per kilonya hanya Rp 5 ribu. Karena tak menunjukkan perbaikan, dia pun memilih menebang pohon karet miliknya.
BACA JUGA: Pak Jokowi, Dengarlah Apa yang Diinginkan 2 Suku di Papua Ini soal Freeport
"Mau makan apa masyarakat dengan harga karet saat ini? Sementara harga barang mahal. Kami sudah menunggu sampai tiga tahun tapi harga karet tidak berubah, terpaksa akhirnya saya tebang," katanya kepada Rakyat Kalbar (grup JPNN), kemarin.
Pohon karet yang ditebang dijadikan kayu bakar untuk keperluan memasak. Padahal, pohon-pohon karet miliknya sudah besar. Sebagai gantinya, Idol menanam pohon purik yang dinilai lebih menjanjikan.
"Mending menanam purik, yang basah daunnya dibeli orang seharga Rp 7 ribu per kilogram, sementara daun yang kering dibeli Rp 45 ribu per kilogram, jadi lebih menguntungkan dibanding karet," terang dia.
BACA JUGA: Ulah Mencurigakan, Ternyata Simpan Sabu di Celana
Abang Munandar, petani karet asal Bunut Hilir lainnya, juga sama. Tapi, dia memilih menanam sawit "Kalau tidak cepat bergerak dari sekarang dengan kondisi karet yang tak kunjung membaik, dikhawatirkan masa tua akan sakit karena tidak ada tabungan lain," ujar dia.
(rakyatkalbar/dkk/jpnn)
BACA JUGA: Kisah Penulis Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang, Berkarya Meski Patah Tulang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngeri! Hendak Ambil Air di Sungai, Malah Temukan Mayat Bayi
Redaktur : Tim Redaksi