jpnn.com - jpnn.com - Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia resmi dimulai di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (4/2). Kegiatan yang diikuti ribuan mahasiswa dari berbagai kampus itu bertujuan mengobarkan semangat menjaga dan menguatkan persatuan sekaligus menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih dikenal sebagai empat pilar bangsa.
Ada dua menteri yang hadir pada hari pertama jambore mahasiswa itu. Yakni Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
BACA JUGA: Jangan Sakiti Umat Islam dengan Tuduhan Anti-Pancasila
Kehadiran dua menteri itu semakin menggairahkan diskusi dalam jambore. Kedua menteri di Kabinet Kerja itu menebar optimisme tentang kejayaan Indonesia.
Menteri Amran dalam paparannya mengatakan, Indonesia dengan wilayah yang luas dengan beraga etnis punya banyak modal untuk menjadi negara besar. Karenanya Amran meyakini ada pihak-pihak yang selalu mengganggu Indonesia agar terkoyak dan tidak merajai dunia.
BACA JUGA: Mendagri Tegaskan Ormas Harus Mau Diatur
“Kalau Indonesia terus bersatu maka negara ini akan merajai dunia. Di sektor pertanian kita akan swasembada pangan, bahkan pangan kita akan memenuhi kebutuhan dunia. Makanya mari kita bersatu dan berpikir besar sekaligus melawan semua upaya memecah belah bangsa," katanya.
Peraih Satyalancana Pembangunan Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI pada 2007 itu menambahkan, jangan sampai sesama rakyat Indonesia diadu domba oleh pihak-pihak yang punya agenda terselubung. Amran juga mengajak semua kalangan termasuk mahasiswa dan generasi muda untuk memperkuat pemahaman atas Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
BACA JUGA: Siapkan Jambore Nasional Mahasiswa demi Pancasila
“Kita punya ribuan bahkan jutaan orang baik, termasuk di sektor pertanian. Jika bersatu dan tidak terpancing oleh upaya perpecahan, maka negara akan kuat dan mencapai kejayaan," jelasnya.
Sedangkan Rudiantara mengatakan, pemuda selali menjadi kunci penting dalam sejarah perjalanan bangsa. Bahkan, katanya, kemerdekaan Indonesia tak bisa dilepaskan dari kiprah pemuda.
"Sejarah mencatat bagaimana perjuangan pemuda pemudi dalam membangun persatuan bangsa, maka ada Sumpah Pemuda. Sekarang semangat persatuan itu harus dibangun kembali," kata Rudiantara.
Selain itu Rudiantara juga mengajak peserta jambore bisa memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memperkuat persatuan dan penhormatan atas kebinekaan. Caranya dengan menggunakan teknologi informasi secara cerdas.
“Bukan untuk saling menjelekkan, tapi untuk saling dukung dan menguatan kesatuan. Satu daerah dengan daerah lain, satu adat dengan adat yang lain bisa saling bersatu dan bertukar pengalaman karena kita semua satu Indonesia," imbau Rudiantara.
Profesional di bidang telekomunikasi itu pun mengungkapkan keyakinannya bahwa mahasiswa dan pemuda saat iniakan memegang peran penting bagi masa depan Indonesia. "Saya yakin, peserta jambore ini akan menjadi pejabat dan menduduki posisi penting di negeri ini di masa mendatang," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Panitia Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia Septian mengungkapkan, saat ini ada ancaman yang cukup serius terhadap Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Karenanya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang itu mengharapkan jambore itu bisa menjadi upaya menangkal ancaman terhadap Pancasila dan NKRI.
“Jambore tersebut dimaksudkan untuk menyamakan persepsi mengenai kebhinekaan di Indonesia dan peneguhan komitmen untuk menjaga dan menjalankan ideologi Pancasila,” tegasnya.(ysa/rmojpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Jabar Pekan Ini Langsung Garap Habib Rizieq Lagi
Redaktur & Reporter : Antoni