jpnn.com - MAGETAN - Petaka menimpa penambang pasir yang setiap hari beraktivitas di aliran sungai Dusun Jenan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Kawedanan, kemarin (12/4). Tebing setinggi delapan meter tiba-tiba runtuh di sekitar areal penggalian. Tomy Hidayat, 52, warga setempat, tidak bisa menghindar dari musibah tersebut. Jasadnya ditemukan sudah terkubur reruntuhan material sedalam dua meter.
''Pencari pasir yang lain bisa menghindar. Sebab, lokasinya agak jauh dari reruntuhan memang,'' terang Parmin, salah seorang warga, kepada koran ini kemarin.
Berdasar informasi, peristiwa kelabu bagi penggali pasir tersebut terjadi pukul 08.00. Seperti biasa, belasan warga mencari pasir di sungai setempat dengan menggunakan peralatan manual. Mereka melakukan penggerukan dari tepi sungai. Selanjutnya, hasil penggerukan dibawa ke pinggir jalan yang dapat diakses truk.
Nah, karena merasa lelah, mereka beristirahat di bawah tebing sambil sarapan. Cuma selang 10 menit, suara tanah bergerak sempat terdengar. Dalam hitungan detik, tebing setinggi delapan meter longsor.
Tomy yang berada tepat di bawah tebing tidak mampu menghindar. Tubuhnya langsung terkubur hidup-hidup. Rekan-rekannya berhamburan untuk menyelamatkan diri. Mereka berlarian ke tengah sungai yang kebetulan sebagian sudah mengering.
''Sempat dipanggil beberapa kali. Tapi, tidak ada sahutan. Kami akhirnya mencari dengan menggali reruntuhan,'' kata Parmin. Hanya bermodal cangkul, warga bergantian menggali material longsor. Sejam kemudian, mereka mulai mendapat petunjuk dengan ditemukannya bekas daun pembungkus sarapan dan topi korban. Jenazah Tomy ditemukan dalam posisi tertelungkup. Warga meminta polisi dan petugas kesehatan melakukan evakuasi. ''Kami hanya membantu menggali. Yang mengangkat biar petugas,'' ucap dia.
Kasatreskrim Polres Magetan AKP Khoirul Hidayat menegaskan, petugas melaksanakan visum permukaan saja. Sebab, penyebab kematian korban sudah jelas tertimbun reruntuhan. Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah duka yang berjarak 500 meter. Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Berdasar hasil penyelidikan, diketahui bahwa tebing di sekitar TKP memang labil. ''Sehari sebelumnya juga hujan lebat. Itulah yang mengakibatkan tanah menjadi gembur,'' ungkap dia. (ian/dip/any/mas/jpnn)
BACA JUGA: Lihat Nih... 200 Lobster Dikembalikan ke Habitat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabuk-mabukan sampai Subuh, 5 Pelajar SMP Ditangkap Polisi
Redaktur : Tim Redaksi